Sembilan Belas

3.6K 170 1
                                    

"ARA"

Lisa dan Ziea yang melihat kejadian penusukan itu langsung terkaget sang pelaku juga sudah lari dari dalam apartemen.

Seketika suasana apartemen mencekam dan mulai orang berdatangan untuk melihat Tiara yang sudah terkapar lemah.

"Pak telepon ambulans cepat" teriak Lisa.

"Nak yang sabar ya mama bakalan segera bawa kamu ke rumah sakit"

"Kak bertahan jangan tinggalin kita"

Beberapa menit kemudian Tiara di angkat ke brangkar dan langsung di bawa ke mobil ambulans.

"Pak tolong hubungi polisi dan usut tuntas kasus ini" suruh Lisa pada satpam.

"Baik Bu"

Didalam ruangan praktek Rafa ia sudah memeriksa beberapa pasien untuk hari ini mungkin yang tadi itu pasien terakhir sekarang ia sangat ingin bertemu Lisa, Ziea terutama Tiara dan Arka.

"Dokter Fras" panggil Sinta.

"Tidak sopan anda asal masuk ke ruangan saya" sinis Rafa.

"Maaf dok, apakah saya boleh numpang pulang bareng dokter tidak karena__"

"Tidak saya sibuk harus segera pulang karena mama saya sudah nunggu" ucapan Sinta langsung di cela oleh rafa

"Ayo dok boleh ya, mobil saya sedang mogok di bengkel saya bingung pulang naek apa"

"Taksi ada, ojol ada tinggal anda pesan kenapa meminta saya untuk mengantarkan anda"

"Kan searah dok, sekalian aja gitu" Sinta tetap memaksa.

"Saya bilang enggak ya enggak kenapa anda sangat memaksa.."

"Jangan menganggu saya, saya ingin pulang" Rafa berjalan keluar meninggalkan Sinta yang masih ada didalam.

Rafa berjalan melewati ruang UGD untuk sampai di depan pintu rumah sakit.

Penglihatannya sangat tidak asing dengan pasien yang terkapar lemah di atas brangkar dengan 2 wanita di belakangnya dengan menggendong bayi di pangkuannya.

Kini perasaan Rafa sungguh tidak tenang dan segera melihat menghampiri sang ibunda untuk menanyakan semuanya.

"Mama ini ada apa kalian kenapa bisa ada disini?? Dimana Ara ma kok cuma ada kalian berdua?? Ara mana ma?" Tanya Rafa beruntun.

"Maafin mama sama Ziea, kita gak bisa jaga Ara dengan baik" Lisa dan Ziea menangis .

"Apa yang terjadi dengan Ara ma jelasin sama Rafa" Rafa mengguncang tubuh mamanya.

"Ara menjadi korban penusukan" ujar Lisa

Deg...

Seketika tubuh Rafa menjadi tidak berdaya dengan kaki terasa lemas dan terduduk di lantai seperti ada beton di punggungnya rasanya sakit mendengar kabar sang kekasih menjadi korban penusukan.

"Siapa yang tega tusuk Ara ma, ayo cerita" ujar Rafa.

"Mama sama Ziea gak tau tiba-tiba saja ada orang yang berpenampilan hitam berjalan dan langsung menusuk Ara dari belakang dan si pelaku lari begitu saja" jelas Lisa.

"Abang yang sabar demi kak Ara, zie yakin kok kak Ara orang yang kuat" Ziea mencoba menenangkan Rafa.

"Tapi rafa takut kalo sampai Ara tinggalin Rafa" lirih Rafa menangis

"Insyaallah ya nak kita doain semoga Ara cepat sembuh" ujar Lisa mendoakan.

Diseberang sana ada yang tersenyum smrik melihat Tiara begitu tidak berdaya penusukan ini berhasil

Hi Rafardhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang