Enam Belas

4K 190 1
                                    

Weekend adalah hari yang paling ditunggu oleh semua orang dari yang bekerja, sekolah atau kuliah, ini juga sedang dirasakan oleh Tiara ia sedang bersantai di balkon kamar apartemennya sambil memangku Arka yang sedang meminum susu.

"Anak mama anteng banget ya"

"Mama sayang kamu Arka jangan pernah tinggalin mama ya sayang kamu bagian dari hidup mama" Tiara mencium pipi gembul Arka.

"Arka harus jadi anak yang baik, Sholeh, rendah hati, insyaallah mama sama papa kamu akan bikin kamu bahagia terus dan jangan lupa kamu harus berdoa sama ibu dan bapakmu ya mereka pasti senang melihat kamu di surga"

Ting... Tong

Suara bel membuat Tiara sedikit terganggu dan ia memutuskan menidurkan Arka di kasurnya di apartemennya hanya ada Tiara dan Arka, Rafa?? Ia ada panggilan mendadak ke rumah sakit katanya ada pasien yang akan melahirkan pagi-pagi.

Ceklek...

Saat dibuka pintunya Tiara tidak melihat ada orang yang akan bertamu.

Pandangan Tiara menyeluruh kali saja tamunya sedang sembunyi atau apalah itu pada saat akan kembali matanya melihat kebawah.

Ada sebuah kotak besar berwarna merah tepat di depan pintu, langsung saja Tiara membawa kotak itu masuk ke dalam.

Melihat ke kamarnya Arka sudah tertidur tenang dan nyaman, Tiara kembali ke ruang tamu dan mulai membuka kotak besar itu.

"Aaaaa apa itu hiks" takut Tiara langsung saja menutup kotaknya kembali dan bulir air mata Tiara jatuh begitu saja.

Bayangan isi kotak itu berkelana di otaknya dan tubuhnya langsung saja terjatuh dari sofa dan duduk dengan lutut yang di peluk

"Bunda, Ara takut hiks"

Ia juga sangat mengingat jelas ada surat didalamnya seperti ancaman.

"Bunda ayah bang Alaska, Ara takut hikss... Hikss" Isak tangis Tiara keluar karena ketakutan

Ooeekkk ooeekkk

Didepan pintu apartemen sudah ada 2 orang yang menunggu si yang punya keluar setelah memencet bel pintu

Ting tong

Ting tong

Dua kali juga mereka berdua menekan bel tapi tidak ada sahutan dari dalam

"Apa kita langsung masuk aja ya Ar, perasaan gue jadi gak enak"

"Iya La masuk aja Lo tau kan password pintunya" tanya Ardi

Ceklek...

Lala dan juga Ardi segera masuk dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan dan sangat terdengar jelas suara Isak tangis dan suara tangisan bayi yang begitu nyaring.

"Astagfirullah Ara" Lala dan Ardi langsung menghampiri Tiara yang sedang menangis

"Ara Lo kenapa, kenapa bisa nangis begini" tanya Ardi khawatir

"Ra apa yang buat Lo nangis apa ada yang ganggu Lo" Lala tak kalah khawatir.

Ooeekkk ooeekkk

Didalam kamar Arka ikutan menangis mungkin merasakan sang mama yang menangis.

"Ar Lo bawa Arka kesini kasian nangis terus" suruh Lala.

Dan Ardi mengikuti arahan Lala dan langsung berjalan ke kamar Tiara dan mengambil Arka didalam dengan keadaan menangis.

Ardi mencoba menenangkan Arka di pangkuannya.

"Cup cup Arka ganteng ponakan uncle Ardi jangan nangis ya sayang" Ardi menepok-nepok pantat Arka pelan.

Hi Rafardhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang