Forty-four

2.5K 116 0
                                    

Sesi Deep Talk

Di bawah selimut terdapat pasangan suami istri yang tengah berpelukan menyalurkan rasa nyaman, sayang dan cinta di antara keduanya.

"Mas aku mau izin setelah aku wisuda nanti aku mau tinggal di Jakarta aja boleh?" Tanya Tiara hati-hati

Rafa menyernyit heran bukan apa-apa pekerjaannya kini ada di Surabaya apa ia akan menuruti semua kemauan istrinya yang ingin pindah.

"Apa kamu yakin gak mau tinggal disini aja sayang"

"Aku yakin mas aku harus kembali ke Jakarta, Surabaya sudah cukup buat aku mengenang masa lalu menyedihkan disini" Tiara semakin mengeratkan pelukannya di dada bidang suaminya.

"Maafin mas sayang karena mas udah lalai jaga kamu dan baby" Rafa merasa bersalah.

"Ini semua bukan salah mas kok ini semua musibah yang di berikan oleh Allah pada kita agar kita semakin kuat melewati ujian kedepannya"

"Mas bersyukur kamu masih bisa menemani mas sampai saat ini mungkin kalo Sinta tega kemaren mungkin mas gak akan sanggup hidup lagi tanpa kamu sayang"

"Hustt gak boleh ngomong gitu ya mas alhamdulilah aku masih bisa menemani mas hingga nanti kita menua bersama sampai anak-anak kita dewasa nanti" Tiara tersenyum manis menatap wajah suaminya.

Kini Rafa tengah memikirkan keinginan istrinya tadi yang ingin tinggal di Jakarta.

"Sayang"

"Hmm! Apa mas"

Dengan tekad yang sudah yakin sebelum berucap terlebih dahulu Rafa menarik nafas dalam-dalam.

"Mas akan ikutin kemauan kamu untuk kita tinggal di Jakarta" putus Rafa.

"Apa mas yakin dengan keputusan mas ini, terus pekerjaan mas gimana disini"

"Demi kamu sayang, mas bisa kok pindah kerja ke rumah sakit di Jakarta dan nanti mas akan beli rumah disana untuk kita tinggali bersama" yakin Rafa.

"Beneran mas akan beli rumah?" Tanya Tiara dengan hati yang senang.

"Iya sayang gak mungkin kita harus tinggal di apartemen terus kalo di Jakarta sudah saatnya mas belikan kamu rumah disana, anak-anak butuh tempat yang luas nantinya buat main"

"Makasih ya mas"

Cup..

Tiara mengecup pipi Rafa sekilas dan kembali menenggelamkan kepalanya di ceruk leher suaminya.

Disini aku mau percepat cerita jadi Tiara sudah dalam tahap skripsian dan akan lebih cepat juga wisuda biar gak bertele-tele gitu udah malas mikir alur cerita kalo masih stuck disini terus.

"Gimana sama skripsi kamu apa ada kendala" tanyanya lembut.

"Alhamdulillah berjalan lancar mas semoga skripsi aku cepat beres dan segera di ACC dosen lalu wisuda deh" semangat Tiara.

"Jaga kesehatan ya kalo terlalu di porsir kasian baby kita kalo cape istirahat jangan di paksa mas gak mau kamu kenapa-napa"

"Iya mas aku akan selalu ingat akan hal itu"

"Terus setelah nanti lulus dan melahirkan apa kamu akan melanjutkan sekolah advokat?" Tanya Rafa

"Entahlah mas mungkin akan di tunda dulu sampai Arka umur 2 tahun dan baby nya cukup umur untuk aku tinggal sekolah lagi" bagaimanapun ia harus menjadi ibu rumah tangga yang baik dan berbakti kepada suami dan harus menjadi ibu yang siaga untuk anak-anaknya.

"Apapun keputusan kamu mas akan selalu ikut kamu"

Tiara mengangguk setelah beberapa menit mengobrol Tiara merasakan ingin makan sesuatu di malam hari.

Hi Rafardhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang