Twenty three

3.4K 152 5
                                    

Tiara sudah bersiap-siap untuk pulang hari ini tentunya dengan izin dokter, kabar ini sangat membuat keluarganya bahagia atas kepulangannya. Pakaian dan segala macam rupa Rafa memasukkan ke dalam tas besar.

"Udah siap pulang kan Ra" tanya Rafa

"Iyalah mas aku kangen sama kasur di apartemen" Tiara terkekeh.

"Mau pake kursi roda atau jalan kaki aja" tawar Rafa.

"Jalan aja mas, lagian aku gak lumpuh gak perlu pake kursi roda" ujar Tiara santai

"Mas papah aja ya takutnya punggung kamu sakit lagi" titah Rafa.

Tiara mengangguk, semua keluarganya ikut menjemput kepulangan Tiara di rumah sakit.

"Mas mau ke apotek dulu, kamu duluan aja sama ayah, bunda, mama dan yang lain"

"Bun, yah, ma aku titip Ara dulu duluan aja ke mobil" suruh Rafa.

"Ayo Ra ayah papah kamu" vino menawarkan diri.

Tiara mulai berjalan ke arah mobil dan Rafa pergi ke apotek untuk menebus obat.

"Maaf Rafa lama di apotek antri banget tadi" ucapnya meminta maaf.

"Gapapa Yaudah sekarang kita pulang aja"

Ziea, Alaska, Ardi dan Lala sedang berada di apartemen milik Rafa sekarang mereka berempat menjaga Arka disana.

"Bang tolong gantiin popok Arka dulu itu nangis terus" titah Ziea pada Alaska yang tidak peka.

"Ganggu aja Lo jangan ganggu gue lagi main game" tegas alaska dengan pandangan tidak melirik ke arah Ziea.

"Dasar uncle yang tidak bertanggungjawab" ketus Ziea.

Pada akhirnya Ziea sendiri yang mengganti popok Arka dengan misah-misuh.

"Hahahaha aunty yang sangat baik kamu zie" ujar Lala yang melihat interaksi di antara mereka.

"Yang ikhlas dong aunty jangan ngegerutu dari tadi" ledek Ardi

"Diem deh kalian, huh akhirnya selesai juga"

Pluk...

Ziea melemparkan Pampers Arka yang penuh dengan pup dan tentunya di lipat atau tidak ya Pampers nya.

"Bangsat!! Ape nih"

Alaska memegang Pampers itu dan ia pun langsung sadar ada gumpalan pup didalam sana.

"Om pedo tolong buangin pup nya Arka ya jangan marah dong" ledek Ziea dengan terkekeh.

"Ngelunjak Lo ya zie" sinis Alaska.

"Ih apa tuh warna kuning nempel di pipi" ujar Lala menatap Alaska jijik.

Pup Arka tanpa sengaja menempel jelas di pipi Alaska ia tanpa sadar juga mengelap dengan tangan.

"Kok bau!!"

Alaska seakan tersadar dengan semua ini dan mulai murka.

"ZIEAAAAA!! bangsat Lo ya pipi gue jadi bau pup nya Arka" kan kan benar Alaska murka.

"Hahahaha rasain Lo bang enak kan pup Arka nempel di pipi" Lala terkekeh dengan yang lainnya.

"Gak bisa di biarin!! Gue gak mau muka gue kotor dan bau" Alaska ngibrit lari ke kamar mandi untuk membasuh muka beberapa kali dengan facial wash milik Rafa didalam sana.

"Ngakak gue tolong bang Alaska sampe segitunya" ujar ardi.

"Parah Lo zie nanti bang Alaska marah Lo siap-siap di terkam hidup-hidup" ujar Lala menakutinya.

Hi Rafardhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang