"MASSS SAKITTTT HIKSS..." Suara getir Tiara merasakan perutnya sangat sakit padahal dirinya masih berada di atas jet dan so pasti masih di atas langit tapi sepertinya mau tak mau Tiara akan melahirkan disini.
"Disini Ara sudah pembukaan lengkap dan sudah siap untuk melahirkan Rafa mohon doanya kalian semua yang disini dan tolong untuk mama ke bagian depan beritahu setelah sampai bandara nanti siapkan ambulance untuk membawa Ara ke rumah sakit" perintah Rafa tegas.
Semuanya mengangguk Lisa sudah memberitahu pilot untuk menghubungi pihak informasi untuk memanggil ambulance dan dengan cepat kembali melihat menantunya akan melahirkan disini.
Aline dan Lisa sudah berada di sisi Tiara untuk menemani Tiara bersalin dadakan Rafa tengah bersiap dengan segala alat tempur sisanya hanya berdoa untuk semuanya termasuk kedua pramugari di jet pribadi Lisa itu.
"Tolong dengar kan mas dalam hitungan 1 2 3 kamu mengejan dan tolong jangan sampai pinggul kamu terangkat sayang" Rafa memberitahu
Tiara mengangguk paham dan mengambil nafasnya panjang-panjang ia seperti sudah tidak kuat rasanya sakit.
"Satu"
"Dua"
"Tiga"
"Dorong sayang mas yakin kamu bisa dorong"
"MASSS SAKITTTT BUNDA AYAH MAMA SAKITTTT HIKSS" Tiara mencengkram tangan kedua ibunya itu sekuat tenaga.
"Hikss... Hikss... Sakit"
Rafa terus bersuara "ayo sayang sebentar lagi mas yakin kamu kuat dan bisa"
"Kamu bisa nak bunda yakin kamu bisa melewati semuanya" ucap Aline sambil terus mengelus rambut Tiara lembut.
"Semangat anak mama kamu kuat ingat kamu disini lagi berjuang untuk melahirkan buah hati kamu yang kedua mama yakin setelah ini kamu bakalan senang bisa merawat kedua anak kamu dengan baik" ucap Lisa menyemangati.
"Selamat kan lah putri hamba ya Allah Tiara Alena Fadhilah semoga persalinannya bisa berjalan lancar" batin vino ayahanda Tiara.
Ziea, Alaska, bi irah, Arka dan pramugari terus melantunkan doa untuk Tiara sekarang.
"Ayo sayang ini kepalanya sudah terlihat" ucap Rafa.
"Huh hah huh hah hikss... Sakittttt masssss" Tiara mengambil nafas dalam-dalam lalu membuangnya lagi
"Satu"
"Dua"
"Tiga"
"Dorong sayang"
"AAAAA SAKITTTT HIKSS"
Ooeekkk... Ooeekkk...
Tiara bernafas lega dengan yang lain mengucapkan rasa syukur yang sangat amat dalam setelah Tiara berhasil melahirkan secara dadakan di dalam pesawat ini.
Rafa menggendong anaknya yang masih di penuhi oleh banyak darah tak apalah bajunya kini sudah kotor yang terpenting anaknya ini selamat.
Rafa menyuruh Aline dan Lisa membersihkan bayi laki-laki itu yang sangat tampan tengah menangis.
"Mama sama bunda Rafa minta tolong, bersihkan dengan hati-hati bayi ini di toilet belakang Rafa mau membereskan semuanya yang masih perlu di bereskan" ucap Rafa menyuruh kedua ibunya membersihkan cucunya.
"Siap Rafa" kedua nenek itu sangat antusias dan insyaallah bisa menjalankan tugas untuk membersihkan bayi laki-laki itu.
Setelah selesai dengan semuanya bayi laki-laki itu sudah memakai baju yang sudah sejak lama telah disiapkan dan tinggal di ambil didalam koper tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Rafardhan [END]
Roman pour Adolescents"kata orang sih kalo mau dapetin calon suami dokter harus Nongki di UGD" ~ Tiara "Saya cinta kamu Ara" ~ Rafardhan Murni hasil pemikiran aku, kalo ada kesamaan dalam cerita atau tokoh aku minta maaf karena sebelumnya tidak tau kalo misalnya ada kes...