Empat Belas

4.4K 206 12
                                    

Keesokan harinya, Tiara sangat mengkhawatirkan Rafa yang sejak kemaren belum ada kabar darinya bahkan Tiara sampai datang ke unit apartemen milik Rafa untuk mengecek tapi nihil Rafa tidak ada disana.

Posisinya Rafa masih ada di malang dan belum memutuskan untuk pulang ke Surabaya ada urusan yang harus ia selesaikan, dan untuk ponselnya semalaman mati belum di charger dan begitu sampai kemaren setelah berbincang-bincang dengan Lisa, Rafa langsung ke kamarnya untuk merebahkan dirinya karena terlalu lelah sampai lupa di mengabari Tiara.

"Ma, aku mau keluar dulu" pamit Rafa.

"Mau kemana kamu Rafa ini masih pagi??" Tanya Lisa yang sedang ada di ruangan kerjanya.

"Ada urusan yang penting gak lama kok jam 10 juga aku pulang kesini terus nanti abis Dzuhur aku mau pulang lagi ke Surabaya"

"Urusan apa!! Pasti kamu mau samperin papa mu kan, kan mama udah bilang jangan biar ini jadi urusan mama"

"Tapi ma biar aku yang bantuin mama biar masalah ini cepat selesai, Rafa gak mau mama sama Ziea di usir lagi kayak kemaren" lirih Rafa.

"Kalo kamu memaksa mama hanya bisa berdoa, tapi kamu berangkat sama 2 bodyguard mama yah, takutnya kamu dicelakai papamu sendiri" Lisa mewanti-wanti

"Iya terserah mama yang penting ini semua cepat selesai"

"Jodi Joni sini cepat" teriak Lisa pada bodyguard nya.

Kedua bodyguard itu menghampiri Lisa dan akan melaksanakan tugasnya, Jodi dan Joni memiliki tubuh yang kekar, tangan sangat berotot dan tak lupa dengan wajah yang sangat sangar. Siap berkelahi dan melindungi majikannya.

"Ada apa ibu memanggil kita" tanya Jodi.

"Saya ingin kalian berdua ikut dengan Rafa anak saya, anak saya ingin bertemu orang-orang yang kalian urus kemaren, kalian pastikan Rafa baik-baik saja kalo pihak sana melawan pastikan mereka kalah" tungkas Lisa.

"Siap laksanakan Bu"

Rafa sudah ada didalam mobilnya mengendarai menuju rumah dimas dan tak lupa di ikuti oleh 2 bodyguard yang mengawal mobil Rafa dengan 2 motor.

Dia sendiri sudah mengetahui rumah dari Dimas, sudah sampai di depan rumahnya ia sangat melihat jelas rumah yang sangat kumuh dan kecil milik Dimas dan Marni pantas saja mereka berdua sangat menginginkan rumah dan perusahaan milik Lisa.

"Assalamualaikum selamat siang"

Dari dalam rumah kecil itu terdengar derap langkah menuju pintu utama.

"Waalaikumsalam" tercengang Dimas saat melihat putranya datang ke rumahnya.

"Ada apa kamu kesini!! Pasti mau mengejek rumah papamu sendiri kan"

"Anda salah besar saya kesini hanya ingin menyampaikan sesuatu bisa saya masuk ke dalam" sinis Rafa.

"Oke silahkan masuk, dan untuk 2 orang yang kamu bawa jangan ikut masuk kedalam" peringat Dimas.

"Tidak bisa Jodi dan Joni harus ikut kedalam dengan saya" bantah Rafa

"Baiklah silahkan masuk"

Enak saja Jodi dan Joni tidak bisa masuk kedalam kalo Dimas dan Marni menyiapkan rencana yang jahat didalam untuk Rafa kan Jodi dan Joni tidak bisa membantu dari luar.

Suasana rumah milik Dimas dan Marni sangat suram dengan perabotan sederhana, karena tau sendiri Dimas pengangguran tidak mempunyai pekerjaan setelah bercerai dari Lisa.

"Oke langsung to the point dan saya juga sangat tidak suka bertele-tele dengan anda dan juga istri anda" ujar Rafa mendudukkan bokongnya di sofa berlubang.

Hi Rafardhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang