Forty-five

2.4K 113 0
                                    

Tiara kini sedang berkutat dengan laptopnya ia harus segera menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswi akhir.

Perutnya semakin membesar karena sudah memasuki usia hampir 7 bulan seminggu lagi.

Tiara tidak hentinya menginginkan sesuatu yang enak simple tapi mendapatkannya yang sudah dan semenjak usia kandungan 5 bulan Rafa sudah melakukan buka puasa dengan hati-hati tentunya.

Rafa dan Tiara sudah mengetahui jenis kelamin anak di kandungannya karena Rafa sendiri yang memantaunya langsung.

Kini Rafa sudah terlentang di atas kasur dengan gusar ke kanan dan kiri membuatnya susah untuk tertidur.

"Sayang kamu kapan sih selesainya ini udah malam" tanya Rafa dengan suara paraunya.

Tiara melirik sekilas lalu melanjutkannya lagi "sebentar lagi mas tunggu aja" sahut Tiara yang sedang mengetik di depan laptop.

"Sini sayang mas pengen di peluk kamu dan baby" rengek Rafa.

Tiara memejamkan matanya lalu dengan segera menutup laptopnya kasar dan berjalan menuju suaminya ini.

"Ada apa sih mas kalo mau tidur duluan aja jangan nunggu aku harusnya" Tiara menatap nyalang suaminya.

"Ish kamu kok gitu" Rajuk Rafa.

Tiara menghela nafas berat lalu ikut berbaring di samping suaminya agar segera tertidur meskipun ia sendiri belum merasakan ngantuk.

Dengan senang hati Rafa menyerobot masuk kedalam dekapan Tiara dan mendusel-duselkan kepalanya di ceruk leher Tiara yang seperti biasa harum vanilla.

Jari-jari Tiara mengusap rambut Rafa dengan pelan ia belum menyadari sesuatu yang terjadi dengan suaminya ini.

Tanpa sengaja tangan Tiara menyentuh kening Rafa alangkah terkejutnya sekarang Tiara.

"Mas kening kamu panas" Tiara tetap memastikan beberapa kali kening Rafa.

"Enggak mas sehat kok" suara lemah keluar dari seorang Rafa.

"Ini buktinya kening kamu panas suara kamu jadi lemas fiks kamu sakit mas" Tiara sangat khawatir saat ini

"Pantesan kamu ngerengek dan manja dari tadi ternyata sakit"

"Aku ke dapur dulu ambil kompresan sama obat buat kamu dulu"

"Jangan lama yang" Tiara mengangguk dan berjalan menuju dapur.

Setelah mendapatkan benda yang ingin ia bawa untuk suaminya pun telah selesai dan ia pun segera bertemu dengan suaminya.

"Kamu minum obat ini dulu mas" titah Tiara yang membangunkan Rafa dan di senderkan kepalanya di kepala ranjang.

Rafa mengangguk dan menerima obat yang di berikan oleh istrinya ini.

Glek..

Untuk modelan Rafa ini ia sangat tidak susah untuk di suruh meminum obat.

"Mas lanjut bobo aku mau kompres kening kamu" titahnya membantu Rafa agar terlentang.

Tiara memasukkan handuk kedalam wadah yang sudah terisi dengan air hangat dan memerasnya lalu ia menempelkan handuk kecil di kening Rafa dengan hati-hati.

"Kamu sini di samping mas mau peluk kamu" titah Rafa.

Tiara menurut dan merebahkan tubuhnya di samping Rafa.

"Aku ganti nanti kalo kompresannya udah kering"

Rafa memeluk tubuh Tiara dengan erat ia sangat nyaman berada di pelukan istrinya ini.

Hi Rafardhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang