Thirty one 🔞

12.4K 183 8
                                    

Didepan meja rias Tiara berada sekarang ia sedang memoles wajahnya dengan krim, serum, pelembab, essence, yang dinamakan skincare.

Sang suami kini berada di depan pintu sambil melihat istri cantiknya ia menatap Tiara dengan tatapan lapar. Ia masih harus menunggu lama.

"Ayang kapan selesainya sih" sebal Rafa yang kini tengah memeluk leher lenjang Tiara.

"Udah beres kok bahkan dari kemarin pagi" ucapnya santai sambil melanjutkan skincare an.

Mata Rafa mengerjabkan matanya berkali-kali bagaimana bisa Tiara tidak bercerita kalo ia sudah selesai menstruasi.

"Ayang kok tega kenapa baru bilang sekarang, kalo udah selesai dari kemarin mungkin bibit aku udah dalam proses sekarang" gerutu Rafa menghentakkan kakinya kesal lalu berlari ke kasur.

Ia menutupi tubuhnya dengan selimut sampai menutupi seluruhnya.

"Cih katanya cinta dan sayang tapi kenapa bohongin aku sih ayang arghhhh" Rafa menendang-nendang angin

Tiara merasa gemas dengan kelakuan suaminya yang seperti anak kecil yang sedang merajuk tidak di belikan es krim oleh ibunya.

Akhirnya urutan pemakaian skincare pun telah selesai Tiara menghampiri suaminya yang kini sudah merajuk.

"Utututu suami aku lagi ngambek nih karena gak aku kasih tau" Tiara membelai punggung suaminya dari luar selimut.

"Masih mau ngambek nih ceritanya"

"BODOAMAT AYANG TEGA BOHONGIN AKU!!" teriak Rafa dari dalam.

Tiara terkikik geli melihat dan mendengar sentakan Rafa bukannya takut ia malah semakin menggoda suaminya.

"Jangan teriak-teriak Arka lagi bobo mas"

"Yakin gak mau nih, kalo gak mau sih gapapa aku mau nonton aja ah di ruang tamu padahal rencananya malam ini mau aku kasih.."

"Berhubung kamu lagi ngambek Yaudah deh gak jadi selamat bermain solo suamiku" Tiara turun dari kasur.

Menimang-nimang keputusan tanpa ragu lagi Rafa menarik tangan Tiara agar kembali naik ke atas kasur.

"Ayang kok gitu gak adil"

"Gak adil dimana nya coba aku udah mau kasih tapi kamu diem aja mending aku nonton film aja dari pada ledenin kamu" Tiara kembali bergerak.

"Ish ayang disini aja jangan keluar hikss.." luntur sudah wibawa Rafa sebagai seorang dokter.

"Aku mau main sama ayang jangan tinggalin ya hikss"

"Gemes banget suami aku pingin tak hih" ucap Tiara gregetan.

Dengan sigap Rafa terbangun dari posisi tidurnya melemparkan selimut ngasal ia mulai mendekati wajah istrinya

"Mulai yuk yang" ajak Rafa.

"Stop!!"

"Ish ayang mulai kan aku nangis lagi loh hikss"

"Titipin dulu Arkanya mas ke Bi irah mau kalo Arka nangis kegiatan kamu jadi keganggu pas lagi di puncak" Tiara menaik turunkan alisnya.

"Aku sih gampang kalo Arka nangis ya harus siap kamu solo di kloset"

"Iya iya aku titipin dulu Arka ke Bi irah awas aja kalo kamu bobo duluan tak terkam kamu hidup-hidup"

Dengan cekatan Rafa menggendong Arka menuju kamar Bu irah ia tak mau kegiatannya di ganggu oleh anaknya.

"Assalamualaikum Bi irah!!"

"Waalaikumsalam ada apa tuan" ucap Bi irah sambil mengucek-ngucek matanya mungkin tadi bi irah sudah tertidur.

Hi Rafardhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang