LUKA [END]

Shana 87 || Berakhir (Ending)

Hallo LUKA Lovers, Shy comeback yeayyyy!
Akhirnya setelah sekian lama, ilham LUKA bisa diajak kompromi haha

Harus komen! Nanti yang komennya menarik Shy upload di Instagram karya.shy dan Shyta.da + dijadiin highlight

Seperti biasa jangan lupa putar playlistnya ya 🎶🎶

Terus suport LUKA
Voth, komen, share, and Follow. Jangan

Spam Spam spam!

Happy Reading ❤️

Karena waktu yang tepat, adalah gabungan dari pilihan dan takdir yang bersamaan.

~Jangan Hilangkan Dia - Rossa 🎧

"Gu-gue masih nggak percaya kalau Shana kaya gitu," gumam Dira sambil menatap ponselnya yang masih menyala menampilkan vidio yang sedang viral di Cakrawala.

Rico yang duduk di sebelah Dira hanya diam sesekali melirik Galen yang sedang menahan amarah.

Satu tangan Galen mencengkram ponsel hingga urat-urat nadinya kelihatan. Dalam hati dia mengumpat siapa saja yang sudah menyebarkan berita seperti itu tentang Shana. Gadisnya tidak mungkin seperti itu, apalagi sampai aborsi, dia sangat yakin berita itu hanya hoaks.

Saat ini mereka berada di kamar Galen, Dira dan Rico berniat mengganggu Galen yang sedang prepare untuk keberangkatanya ke Amerika bersama Meisya. Namun niatnya gagal karena tanpa mereka ganggu pun cowok itu sudah terganggu dengan adanya berita yang sedang viral di sekolah.

Brak

"Sialan!" bersamaan dengan itu Galen melempar ponsel yang ada di genggamannya ke lantai hingga layarnya hancur dan setelah itu berlalu begitu saja.

Dira dan Rico tersentak kaget lalu melirik satu sama lain. Tidak ada yang berniat mengikuti Galen, karena mereka tau sahabatnya itu butuh waktu sendiri.

Sementara di tempat lain, seorang pria menatap pantulan dirinya di cermin dengan tajam. Tetes demi tetes air jatuh dari wajahnya setelah dia membasuhnya beberapa kali. Setelah mengantar gadis yang dibully habis-habisan di sekolah ke rumahnya dia menyuruh Dave untuk menyelidiki semua kasus gadis itu hingga akar-akarnya.

"Shit!" umpat pria itu sembari meninju kaca di depannya hingga retak. Nafasnya tersenggal, perkataan Dave terus terngiang dikepalanya.

'Namanya Naushafarina Qanshana, usianya 20 tahun. Dia besar di tengah-tengah keluarga William. Ada Beni William, istrinya Maya Serenada, dan ketiga anak kandungnya.'

Dahi Zelvin mengerut ketika mendengar kata terakhir. Dave yang melihat ekspresi bosnya kembali melanjutkan perkataannya.

'Shana bukan anak kandung Maya bukan juga anak kandung Beni. Beni dan Maya dijodohkan, Beni dipaksa menikah dengan Maya oleh orang tuanya karena harta. Sedangkan Maya dipaksa menikah dengan Beni karena Beni orang yang bisa dipercaya untuk menjaga Maya. Disaat itu juga semua orang tidak tahu Beni sudah mempunyai kekasih bernama Clarisa Ningrum. Risa yang mengetahui pernikahan Beni dengan Maya marah dan memutuskan ke club sampai tidur dengan pria asing. Tidak lama Risa hamil, orang tua Risa yang mengetahui Risa hamil diluar nikah mengusirnya dari rumah. Setelah melahirkan Risa tidak memiliki tabungan sama sekali, karena putus asa dan tidak punya siapa-siapa dengan terpaksa dia menitipkan anaknya pada Beni. Ya Shana adalah anak dari Risa dengan pria asing di club.'