Shana 52 || Trending Topik (Revisi ✓)

5K 394 69
                                    

Happy Reading ❤️

Seperti hukum tanam tuai
Biji benih yang kita tabur
demikian pula hasilnya.
Apa yang kita petik itu hasil dari apa yang selama ini kita tanam.
Apa yang kita lakukan sekarang akan mendapat balasan yang setimpal di kemudian hari
***

Fellin dan kedua temannya—Karin dan Bella keluar dari mobil mewahnya sesampai di halaman sekolah. Penampilan mereka tampak begitu mencolok, tidak seperti seorang pelajar pada umumnya. Rok beberapa senti di atas lutut, rambut berwarna pirang, seragam ketat, tidak lupa Make up tebal menghiasi wajah mereka. Ketiganya tidak memperdulikan sekitar, dengan percaya diri mereka berjalan menuju kelas. Sepanjang karidor semua murid menatap mereka, sesekali membicarakan ketiga gadis itu secara terang-terangan.

Biasa menjadi pusat perhatian setiap hari Fellin tidak memperdulikan apa yang tengah mereka bicarakan, dia justru malah merasa bangga dengan itu. Berbeda dengan Bella, hari ini gadis itu terlihat tidak nyaman dengan tatapan-tatapan murid Cakrawala yang mengarahnya.

"Apa lo liat-liat!" ujar Fellin tajam pada salah satu siswi yang terus menatapnya tidak suka.

Bukannya takut siswi itu justru malah membalasnya dengan tatapan sinis. "Heran gue, kok bisa ya sekolah ini nerima cewek model kaya mereka."

"WHAT? LO!" pekik Fellin dan kedua temannya secara bersamaan. Mereka tidak percaya dengan apa yang gadis itu katakan. Sangat diluar dugaan.

"Berani lo sama kit— wait mau kemana lo? Sini nggak lo, woii!" teriak Karin karena gadis itu berlalu begitu saja, mengabaikannya. "Siapa sih dia? Belagu banget, nggak tau lagi ngomong sama siapa?" gerutu Karin kesal. Dia mendengus sebelum kembali melanjutkan langkahnya.

"Mereka kenapa sih liatin kita gini amat," kata Bella lirih, dia merasa risih.

"Kaya nggak biasa aja lo jadi pusat perhatian," balas Fellin santai.

"Bukan gitu, maksud gue—lo ngerasa nggka sih hari ini kaya ada yang beda. Mereka liatin kita, seolah-olah kita tuh hama, virus, yang seharusnya enyah dari sini. Liat deh tatapan mereka, sumpah gue risih banget."

Fellin dan Karin sontak menatap sekitar, dan benar apa yang dikatakan oleh Bella. Mereka menatap seolah-olah mereka sesuatu yang menjijikan. Fellin menyilangkan tangannya di dada, dia berdecak kesal melihat sekitar. "Sumpah ya nggak lucu. Apa-apaan ini mereka liatin gue kaya gitu."

"Tunggu-tunggu deh Fell, kayanya ada yang nggak beres," ujar Bella menghentikan langkah Fellin dan Karin.

"Haha gila aja ya Kepsek kita, sumpah nggak nyangka gue."

"Terkejut dong gue liat berita mereka, kira-kira mereka dikeluarin nggak ya?"

"Munafik banget deh Melmel, nggak nyangka aja cewek polos kaya dia kelakuannya kaya gitu."

"Mungkin sekarang Bokapnya Fellin lagi di periksa sama polisi."

"Gue kasian sama Bokapnya Melmel, durhaka tuh anak."

"Mereka jadi trending topik hari ini."

"Bukan cuma di sekolah, mereka juga jadi tending topik di semua sosial media,"

"Kaget banget gue pertama kali liat beritanya di mading."

"Blablabla ..."

Dan masih banyak lagi murid Cakrawala yang membicarakan mereka. Apalagi masih pagi, jam baru menunjukkan pukul 06.10 Bell masuk belum berbunyi seolah memberikan mereka waktu untuk bergosip. Terlihat sepanjang koridor beberapa kerumunan cewek-cowok sedang membicarakan mereka, tidak peduli kalau orang yang sedang mereka bicarakan di dekatnya dan mendengar semua yang mereka katakan.

LUKA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang