Shana 58 || Rumah Pohon (Revisi ✓)

5K 366 14
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak
Comment yang banyak biar semangat nulisnya :v

Semua cerita yang aku tulis hanya di publikasikan di Wattpad dengan nama akun ShytaDA . Apabila kalian menemukan cerita yang sama di akun lain, atau aplikasi lain, blog, dan sejenisnya tolong hubungi aku dan segera laporkan karena itu jelas PLAGIARISME.

Happy Reading ❤️
Luka Lovers 💔

Intinya, bersamamu aku nyaman. Entah menjadi apapun, entah menjadi siapapun. Sebab nyamanmu aku tidak pernah sadar siapa aku bersamamu.
***

Hari ini sekolah pulang lebih awal dari biasanya, hampir semua murid bersorak gembiran sambil berlari menuju tempat parkir ketika Bell pulang berbunyi. Berbeda dengan Alex dan Melmel, dua sejoli itu masih betah di ruang kesehatan sekolah. Sibuk dengan permasalahan yang sama, permasalahan hati yang belum usai sejak tadi.

Alex mengusap wajahnya frustasi, dia menatap pundak kekasihnya yang bergetar dengan perasaan bersalah. "Maaf, aku benar-benar minta maaf sayang."

"Ka-kamu egois," ucap Melmel dengan sesengukan, suaranya terdengar serak.

"Aku tau, maaf."

"Ka-kamu jahat,"

"Aku tau, maaf."

"Ak-aku mau kita putus, please. Aku nggak bisa kaya gini terus, rasanya terlalu sakit Alex." Melmel semakin menunduk, dia berkata dengan suara sepelan mungkin.

Alex yang masih bisa mendengar sontak menggeleng keras, dia berjalan mendekati Melmel yang setia duduk di brangkar sambil menundukkan kepala. Mendekap gadis itu dengan erat seolah tidak ada waktu lagi untuk mendekapnya.

"Nggak, nggak sayang. Kamu nggak bisa mutusin aku gitu aja, kamu nggak bisa ninggalin aku gitu aja. Please ... pikirin lagi, jangan buat keputusan disaat kamu emosi," bisik Alex, suaranya terdengar bergetar. Dia tidak siap kehilangan lagi, dia tidak siap ditinggal untuk kesekian kalinya. "Aku mohon, jangan tinggalin aku." lanjutnya.

Di dalam dekapan Alex isakan Melmel semakin keras. Dadanya berdenyut nyeri mendengar laki-laki yang dia cintai memohon dengan suara bergetar. Melmel ingin tetap tinggal, dia ingin tetap bersama, dia ingin tetap bertahan namun disisis lain dia sudah tidak kuat. Rasanya terlalu menyakitkan disaat orang yang kita cintai lebih mementingkan orang lain, raga Alex bersamanya tapi hati cowok itu tidak, senyumnya untuk Melmel tapi pikirannya entah kemana. Dia tidak bisa terus seperti ini, mencintai seseorang yang tidak benar-benar mencinyainya. Yang lebih menyakitkan lagi laki-laki yang dia cintai memilih bertahan, memilih bersamanya karena dia mirip seseorang di masa lalunya.

Menjadi pengganti, menjadi obsesi semata, menjadi pelarian bukanlah keinginannya. Tapi pergi dari kehidupan Alex juga bukanlah sesuatu yang mudah. Dia mencintai cowok itu sepenuh hati dan melepaskannya bukanlah ide yang bagus. Semenjak kehadiran Alex, kehidupnya lebih baik dari pada kehidupan sebelumnya. Semenjak kehadiran Alex dia tidak pernah merasa kesepian karena cowok itu selalu menemaninya, dia tidak pernah merasa takut karena Alex selalu melindunginya, dan semenjak kehadiran cowok itu dia tidak pernah lagi memikirkan ekonomi keluarganya yang semakin hari semakin menipis.

Disisi lain Melmel juga tidak bisa bertahan dengan keadaan seperti itu. Hatinya selalu menjadi korban, hari semakin hari kian retak. Dia Ingin pergi, ingin menyerah tapi seperti—banyak sekali yang menahannya untuk tetap bertahan termasuk Alex. Cowok itu sangat bergantung padanya, membutuhkanya, Melmel tidak tau apa yang terjadi pada kehidupan Alex setelah dia meninggalkannya.

LUKA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang