Shana 61 || So Sad (Revisi ✓)

4.9K 347 18
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak
Coment yang banyak biar semangat nulisnya :v

Ayo dong yang sider pada muncul, nggak coment nggak papa tapi setidaknya Voth

Setel Playlistnya biar tambah baper🎶🎶

Semua cerita yang aku tulis hanya di publikasikan di Wattpad dengan nama akun ShytaDA . Apabila kalian menemukan cerita yang sama di akun lain, atau aplikasi lain, blog, dan sejenisnya tolong hubungi aku dan segera laporkan karena itu jelas PLAGIARISME.

Happy Reading ❤️
Luka Lovers 💔

Karena yang diam-diam memperhatikan akan kalah dengan yang bertindak lalu mengungkapkan
***

~I'am So Sad - Gnash 🎧

Ting!

Erland merogoh saku mengambil ponselnya yang berbunyi menandakan ada pesan masuk. Dia mengusap layar ponselnya dan seketika menampilkan isi pesan dari kakaknya.

Kak Amara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kak Amara.
Please Erland, jenguk om Ardi di rumah sakit sekarang. Ingat, dia masih Papa kamu.

Erland berdecak sembari memasukkan ponselnya ke dalam saku. Namun, gerakannya terhenti ketika ponselnya kembali berbunyi.

Ting!

Kak AmaraKakak akan marah kalau kamu tidak ke rumah sakit!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kak Amara
Kakak akan marah kalau kamu tidak ke rumah sakit!

Lagi-lagi kak Amara, Erland mendengus sebelum benar-benar memasukkan ponselnya ke dalam saku. Setelah itu dia berjalan meninggalkan kelas menuju tempat parkir. Namun, di tengah jalan langkahnya terhenti ketika sepasang matanya tidak sengaja menangkap dua insan tengah bercengkrama tidak jauh darinya sambil sesekali tertawa.

Shana dan Galen, keduanya terlihat semakin hari semakin akrab. Terlihat beberapa kali Shana tertawa—tawa yang sampai ke mata, tawa yang jarang sekali dia tunjukkan pada orang lain ketika cowok di sampingnya berbicara. Gadis itu bahkan tidak merasa risih saat lengan Galen bertengger di pundaknya.

LUKA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang