(Sebelum baca dimohon persiapkan hati kalian terlebih dahulu karena terdapat banyak LUKA di dalamnya)
-Aku, Kamu, dan Masa Lalu-
Namanya Naushafarina Qanshana, mereka biasa memanggilnya Shana, si gadis gila, atau crazy girls.
Shana adalah gadis pe...
Kamu itu seperti hujan Nyaman Damai Di saat semua orang tidak lagi menyenangkan ***
Malam ini malam minggu, Shyta's Cafe ramai akan pengunjung. Mayoritas dari mereka adalah sepasang kekasih. Seperti biasa, setiap malam minggu kafe akan tutup lebih lama dari hari-hari biasanya. Hari ini kafe baru saja tutup jam setengah sepuluh malam. Sialnya motor Erland mogok dan beberapa karyawan sudah pulang. Shana pun lupa tidak membawa ponsel. Alhasil dengan terpaksa Erland mengajak gadis itu ke Mansionnnya yang tak jauh dari kafe. Cowok itu berniat mengambil mobil dan mengantar Shana pulang. Tatapi niatnya dia urungkan ketika mengingat kalau semua fasilitasnya disita oleh Papanya. Kini Shana terjebak di kamar Erland.
"Shan," panggil Erland.
"Hm."
"Kamu beneran pacaran sama Galen?" tanya Erland pada Shana yang kini tengah duduk di ranjangnya.
Shana terdiam. Tidak tau harus menjawab apa.
"Aku—"
Tok tok tok
Suara ketukan pintu dari luar menghentikan perkataan Shana.
Erland mendengus lalu berjalan ke arah pintu dan membukanya. "Ada apa?"
Seorang pria paruh baya menundukan sedikit badannya. "Tuan sama Nyonya sudah pulang, mereka nunggu Tuan muda di ruang makan."
Tubuh Erland menegang seketika, Buru-buru cowok itu mengontrol emosinya sebelum Shana menyadarinya. Dia mengangguk pelan sebagai jawaban.
Pria paruh baya itu menundukkan badan sekali lagi dan tersenyum tipis ke arah Shana sebelum pergi kembali ke lantai satu.
"Aku keluar dulu. Kamu tetap disini, jangan coba-coba keluar sedikit pun tanpa aku." perintah Erland lembut penuh penegasan.
Shana mengangguk. Menatap manik sahabatnya yang penuh ketertekanan di sana. "Jangan lama-lama."
"Iya." Erland mengacak puncak Shana dengan lembut sebelum meninggalkan gadis itu menuju lantai satu. Dimana Tuan dan Nyonya besar telah menunggunya.
Sedangkan Shana menatap lekat punggung Erland yang semakin menjauh. Ini ketiga kalinya dia mengunjungi Mansion cowok itu. Berbeda jauh dengan rumah yang biasa cowok itu tinggali bersama kak Amara. Rumah ini bahkan terlihat seperti istana yang biasa dia tonton di film Disney. Ruangan dengan langit-langit tinggi berwarna putih, jendela besar ditutupi dengan tirai berbahan sutra, dan di setiap ruangan terdapat lampu berlian tergantung di langit-langit. Rumah ini sangat mewah dan megah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kehidupan cowok itu rumit. walaupun dia sudah bersahabat dengan Erland selama tiga tahun, tetapi dia tidak tau apa-apa tentang kehidupannya. Setiap diajak ke Mansion, Erland selalu membawanya ke kamar. Tidak boleh keluar sedikitpun tanpa cowok itu. Seperti sekarang ini.