Shana 82 || No ... Please! (Revisi ✓)

4.5K 437 272
                                    

HAYYY SHY COMEBACK!
Lama ya?
Nunggu ya?
Kangen ya?

Jangan lupa setel playlistnya biar tambah banjir kamarnya wkwk🎶🎶

Warning!
Udah Shy edit, tapi karna Shy lagi nggak enak badan jadinya rada nggak fokus. Maaf ya kalau banyak typo, kata-kata rancu, dan banyak kesalahan menulis

Voth & komennya jangan lupa
Spam di setiap paragraf!
Yang sider ayo mulai tinggalin jejak, kita ramein lapak LUKA✊

Spam Spam spam!
Voth Voth Voth!
Komen komen komen!

Happy Reading ❤️
Luka Lovers 💔

Tuhan punya alasan sendiri mengapa kita dipertemukan dan Tuhan pun punya alasan sendiri mengapa kita dipisahkan.

Beberapa hal yang pergi memang harus kita relakan
Jangan larut ...
Mungkin kehilangan juga salah satu bentuk kasih sayang Tuhan kepada kita.
***

~Mencari Cinta Sejati - Cakra Khan 🎧

Kelopak mata Shana perlahan bergerak, terbuka memperlihatkan langit-langit kamar yang berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelopak mata Shana perlahan bergerak, terbuka memperlihatkan langit-langit kamar yang berwarna putih. Objek-objek itu terlihat kabur, Shana mengerjap-ngerjapkan mata mencoba memperjelas penglihatannya. Tembok yang berwarna putih, Kak Kevin yang tengah tertidur di sofa, bau khas obat-obatan, dan selang infus. Rumah sakit, dia tau sekarang dia ada dimana. Tapi ...

Sejak kapan dia ada di rumah sakit?

Sudah berapa lama dia tidak sadarkan diri?

Shana terdiam, ingatannya tiba-tiba terlempar pada kejadian mengerikan itu. Dia, Erland, mobil, pengendara motor, dan ... jurang. Seperti kaset otomatis kejadian itu berputar di kepalanya dengan sangat jelas.

"Erland," gumam Shana, matanya berkaca-kaca. Dia menatap sekitar dengan panik. "Erland dimana? Erland."

"Erland!"

"Dimana Erland?!" Shana menoleh ke kanan dan ke kiri dengan linglung.

Kevin terbangun ketika mendengar ada suara, dia terkejut melihat adiknya sudah siuman. Cowok itu beranjak mendekati Shana dan memeluk gadis itu dengan erat.

"Syukurlah kamu udah sadar, Kakak khawatir banget sama kamu," ucap Kevin pelan, ada perasaan lega melihat kedua mata adiknya terbuka setelah tiga hari tidak sadarkan diri.

"Mana Erland?" tanya Shana berusaha keras untuk bersuara.

Kevin menarik diri, tidak menjawab hanya menatap adiknya lekat.

Perasaan Shana semakin tidak karuan. "Dimana Erland?"

Kevin masih setia bungkam, dia memalingkan wajah menyembunyikan kedua matanya yang berkaca-kaca. Dia tidak sanggup memberi tahu Shana.

LUKA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang