Happy Reading ❤
MASA LALU
Terjebak di sana terkadang bukan berarti kita tidak bisa keluar
Hanya saja biasanya sesuatu menahan kita untuk tetap terjebak
***
~Favorite Sin - Marion Jola ft. Tuan Tigabelas🎧
New York,
Seorang pria tampan dan gagah dengan setelan jas berwarna hitam yang terlihat mewah dan mahal tengah sibuk dengan laptop di hadapannya mengabaikan wanita paruh baya yang kini duduk di sofa sembari menatap pria itu kesal. Wajah pria itu tanpa ekspresi, matanya menyorot tajam pada monitor, tulang pipi serta rahangnya yang tagas seakan menambah ketampanan wajahnya.
Wanita paruh baya yang sedari tadi duduk di sofa akhirnya berdecak kesal. "Zelvin."
"Hmm," gumam pria yang dipanggil Zelvin tanpa mengalihkan pandangannya.
"Zelvin, Mom di sini," ujar Vany—ibu Zelvin kesal karena terus dibabaikan oleh anaknya sendiri.
"Aku tau," balas Zelvin singkat.
"Kamu benar-benar menyebalkan," gumam Vany. "Jangan terlalu sibuk, kamu terlihat semakin tua dengan kerutan-kerutan di wajahmu itu." lanjutnya sambil beranjak dari duduknya berjalan mendekati meja kerja Zelvin.
Zelvin menghentikan jarinya yang sedari tadi menari di atas keyboard, menoleh menatap Mommy nya sebentar lalu kembali menatap monitor cukup lama sembari memijit keningnya yang terasa pening.
Vany menghela nafas menatap anaknya prihatin. "Kamu baik-baik saja sayang?"
"I'm, fine Mom." Zelvin tersenyum kecil sembari menatap wanita yang sudah melahirkannya itu. Vany mengangguk dan membalas dengan senyum penuh pengertian.
Kedua bola mata Zelvin mentatap laptop namun pikirannya melambung entah kemana. Akhir-akhir ini dia terus memikirka kejadian beberapa tahun silam. Kejadian yang membuatnya hampir gila karena dirundung rasa bersalah dan penasaran akut. Dia masih mengingat dengan jelas bagaimana dia begitu berengsek, begitu keji menghancurkan masa depan seorang gadis polos yang tidak mengetahui apa-apa, gadis bodoh yang begitu mudah dibodohi. Dia juga masih mengingat dengan jelas wajah ketakutan, teriakkan, serta tangisan pilu gadis itu di bawah kungkungannya. Dia merasa sangat bersalah, dalam hati dia terus bertanya-tanya bagaimana keadaan gadis itu sekarang. Apakah baik-baik saja atau gadis itu bunuh diri setelah mengetahui dirinya sudah tidak utuh lagi?
Gadis itu sangat cantik melebihi wanita-wanita cantik yang pernah dia temui selama ini, dengan kulit putihnya yang pucat, beberapa helai rambutnya berwarna pirang, serta bibir tipisnya yang kemerahan. Tubuhnya yang beraroma vanilla bahkan masih terasa diindra penciumannya. Zelvin menyeringai, jujur dia tidak menyesali perbuatannya, dia justru bertekad akan menemukan gadis itu dan mengurung gadis itu di dalam kehidupannya. Ya, dia memang seberengsek itu.
"Zelvin!" sentak Vany.
Lamunan Zelvin buyar seketika, dia menggeram seraya menatap Mommy nya kesal.
"Zelvin kamu dengar tidak sih Mommy lagi bicara?"
"Hmm."
"Makan malamlah dengan Rose nanti malam," pinta Vany dengan tatapan memohon.
"Aku sibuk, Mom."
Vany mendengus. "Mommy sudah bertanya pada sekretarismu dan nanti malam jadwalmu kosong, Zelvin."
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA [END]
Teen Fiction(Sebelum baca dimohon persiapkan hati kalian terlebih dahulu karena terdapat banyak LUKA di dalamnya) -Aku, Kamu, dan Masa Lalu- Namanya Naushafarina Qanshana, mereka biasa memanggilnya Shana, si gadis gila, atau crazy girls. Shana adalah gadis pe...