Shana 55 || Are You Okay? (Revisi ✓)

5.4K 373 8
                                    

SPAM COMMENT DONG GAESS BIAR AKU SEMANGAT ^_^
AKU SUKA BANGET BACA KOMENAN KALIAN :-)

DAN JANGAN LUPA PUTAR PLAYLISTNYA, BIAR TAMBAH BAPER


Happy Reading ❤️
Luka Lovers 💔

Apakah aku harus menikmati penderitaan lebih lama lagi? Membiasakan diri dengan rasa sakit yang terus mendera setiap hari? Hingga lupa bagaimana caranya membahagiankan diri sendiri.
***

~End Of A Day - Jonghyun🎧

Drtt ... Drtt ... Drtt ...

Shana mengangkat kepalanya dengan lesu, dia merogoh saku seragam bagian atas mengambil ponselnya yang bergetar. Notifikasi WhatsApp dari Erland, cowok itu menanyakan keberadaannya.

 Notifikasi WhatsApp dari Erland, cowok itu menanyakan keberadaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Erland
Kamu dimana?

Tidak berniat membalas dia kembali mematikan ponselnya dan memasukkan lagi ke dalam saku. Gadis itu kembali menelungkupkan wajah diantara kedua lututnya yang ditekuk.

Saat di perjalanan menuju rooftop tadi dia dipanggil oleh Bu Susi, beliau meminta bantuannya untuk mengoreksi hasil ulangan terakhir kelas 12 Ipa karena satu bulan lagi Ujian Nasional. Setelah selesai dia dipanggil Bu Tuti, beliau juga meminta bantuannya untuk menginput data siswa-siswi Cakrawala yang sudah dan belum mengembalikan buku perpustakaan. Dia tidak keberatan, justru dia sangat senang karena merasa masih dibutuhkan seseorang. Namun saat dia mau kembali ke kelas dia mengurungkan niatnya ketika beberapa siswa masuk membawa beberapa tumpukan buku sembari membicarakan berita yang sedang trending hari ini. Semua mereka bicarakan termasuk dirinya seolah tidak ada hari esok untuk membicarakannya lagi.

Ceklek

Shana memiringkan kepalanya ketika mendengar suara knop pintu yang diputar bersamaan dengan suara pijakan kaki dan tawa beberapa gadis yang terdengar semakin jelas. Dia mengintip lewat sela-sela rak buku, terlihat beberapa gadis tengah membawa buku dan meletakannya di atas meja begitu saja, setelah itu membuka buku absen peminjaman dan pengembalian buku. Salah satu diantara meraka menulis di buku tersebut sedangkan satunya lagi membacakan judul buku dan nomor buku, sementara yang lain bergosip sambil memainkan ponsel.

Untuk kedua kalinya Shana tidak berani keluar dari tempat persembunyiannya. Dia sendiri, sudah dari tadi Bu Tuti keluar mengambil charger yang tertinggal di mobil, tapi belum juga datang. Dia hanya tidak ingin semakin dibully, karena tanpa ada orangnya pun mereka akan tetap membicarakannya. Seperti sekarang ini.

"Sumpah ya gue heran pake banget kenapa tuh cewek nggak ngelawan sama sekali."

"Mana bisa ngelawan bego! Orang empat lawan satu jelas kalah lah, gila aja lo."

LUKA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang