Shana 65 || Tetap Seperti Ini (Revisi ✓)

4.5K 323 43
                                    

Sudah siap baca part ini?

Kalau sudah absen dulu yuk, coba sebutin warna kesukaan kamu.

Kamu baca part ini kapan?
(Pagi, siang, sore, atau malam)

Seperti biasa ya, sebelum baca jangan lupa voth dan coment yang banyak biar Shy makin semangat.

Spam komen!
Spam komen!
Spam komen!

Happy Reading ❤️
Luka lovers 💔

Untukmu sang pemilik hati
Tetap seperti ini
Jangan peduli dengan mereka yang menghalangi
Sudah banyak cerita yang kita lewati bersama
Aku harap jangan ada yang berubah apapun cobaannya
***

~Teman Bahagia - Jas 🎧

Shana menatap pantulan dirinya lewat cermin, merasa semuanya sudah rapi dia memakai tas sekolahnya sebelum keluar dari kamar. Hari ini suasana hatinya sangat baik, dia merasa bahagia. Siapa lagi kalau bukan karna Galen karena cuma cowok itu yang bisa membuatnya seperti ini. Pagi-pagi sekali Galen mengirim banyak pesan berisi gombalan-gombalan receh andalannya dan seperti janjinya kemarin hari ini mereka berangkat ke sekolah bersama.

Sambil tersenyum Shana menuruni anak tangga. Namun baru menuruni tiga anak tangga langkahnya terhenti, senyumnya perlahan memudar ketika matanya menangkap kedua orang tuanya di bawah sana saling berteriak, saling menunjuk, saling melempar benda di sekitar mereka, bahkan beberapa kali mamanya terlihat mendorong dada papanya sementara papanya membalas dengan bentakan.

"BERENGSEK KAMU MAS! BERENGSEK!"

"APA SALAH AKU!"

"APA MAS?!"

"APA AKU MASIH KURANG SAMPAI KAMU MENCARI WANITA JALANG ITU LAGI?"

"DARI AWAL KITA UDAH SEPAKAT MAS!" Maya terus berteriak di depan wajah Beni, wanita itu terisak sesekali memukul dada suaminya.

"DAN KAMU MELANGGAR KESEPAKATAN ITU!" balas Beni, rahang pria itu mengetat sementara matanya menatap Maya tajam. "DARI AWAL AKU SUDAH PERINGATKAN KAMU, JANGAN MENCARI TAHU APALAGI SAMPAI IKUT CAMPUR! KAMU HANYA PERLU DUDUK DAN MENIKMATI UANGKU."

Maya tertawa sumbang, menatap suaminya tidak percaya. "Jadi selama ini kamu menganggapku seperti itu? Berengsek!"

"Kamu yang mengawali semuanya, selama ini aku sudah berusaha menjadi seperti apa yang kamu inginkan, tapi apa? Kamu justru malah seperti itu di belakangku."

"Mas-"

"Jangan kamu pikir aku tidak tau, aku tau semuanya. Diam-diam kamu mencari tau dan berencana melukainya kan?"

"Itu karena aku terlalu khawatir Mas-"

"Kekhawatiranmu tidak beralasan."

"Mas-"

"Dari awal pernikahan kita tidak sehat, kalau saja kamu tidak memulainya mungkin aku masih bisa bertahan demi anak-anak."

"KENAPA KAMU JADI MENYALAHKAN AKU MAS, DARI AWAL KAMU YANG SALAH! KAMU YANG MENODAI PERNIKAHAN KITA. NGACA MAS NGACA! PANTAS SAJA DIA MENINGGALKANMU, KALAKUAN KAMU SAJA SEPERTI INI." teriak Maya tidak terima.

"KAMU!"

"PA!" pekik Shana ketika Beni hendak melayangkan tamparan ke pipi mamanya.

Tangan Beni berhenti di udara, kedua orang tua itu sontak menoleh menatap Shana yang tengah menuruni anak tangga dengan cepat.

LUKA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang