(Sebelum baca dimohon persiapkan hati kalian terlebih dahulu karena terdapat banyak LUKA di dalamnya)
-Aku, Kamu, dan Masa Lalu-
Namanya Naushafarina Qanshana, mereka biasa memanggilnya Shana, si gadis gila, atau crazy girls.
Shana adalah gadis pe...
Tuhan punya caranya sendiri Bagaimana dia mempertemukan kami. ***
~Perfect - Simple Pan 🎧
Kebetulan semua orang malam ini sedang pergi. Beni, Maya, dan ketiga kakaknya sedang makan malam di luar sebelum keberangkatan Papa dan Mamanya ke London karena ada rapat penting yang harus mereka hadiri. Seperti biasa mereka pergi tanpa mengajaknya. Dari pada di rumah sendirian dan tidak melakukan apa-apa, Shana berniat pergi menuju ke Shyta's Cafe. Sudah lama dia tidak mengunjungi kafenya. Sebelum pergi dia pamit terlebih dahulu pada Bi Minah.
"Bi, aku keluar sebentar ya." pamitnya.
"Mau kemana Non? Sudah malam," tanya Bi Minah dengan heran.
"Ke kafe, sebentar aja Bi. Mumpung Mama sama Papa nggak di rumah."
"Ta-tapi gimana kalau Tuan sama Nyonya pulang Non? nanti Non Shana dimarahin," ujar Bi Minah dengan raut wajah khawatir.
"Nggak bakal, asal Bibi nggak bilang aku nggak bakal dimarahin, lagipula mereka pulangnya pasti malam."
"Bibi nggak bakal bilang Non. Ya udah hati-hati di jalan ya."
Shana mengangguk sambil tersenyum kemudian berjalan keluar. Dia menuju kafe diantar oleh Pak Ahmad.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesampai di depan kafe Shana menyuruh Pak Ahmad pulang dan menjemputnya jika dia mengirim pesan, karena sepertinya dia akan lama di kafe, mengingat sudah lama dia tidak mengunjungi kafe tersebut dan kebetulan keluarganya sedang pergi malam ini, sudah dipastikan mereka pasti pulang malam.
Shana menegakkan tubuhnya, gadis itu melangkah dengan anggun memasuki kafe. Malam ini dia mengenakan Flora Blouse dipadukan dengan jeans, rambutnya sengaja dia gerai, tidak lupa sling bag mini berwarna merah tergantung dipundaknya membuat dia terlihat lebih cantik dan lebih dewasa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shyta's Cafe. Kafe dengan interior minimalist ini terlihat sederhana. Komposisi warna yang dominant warna cokelat, dihiasi dengan lampu remang-remang, lukisan dinding dan beberapa aksesoris sederhana lainnya membuat kafe itu terlihat santai dan nyaman. Kafe ini adalah usaha milik Shana pribadi yang sukses hanya dengan waktu satu tahun, kafe yang terkenal di kota Jakarta dan sudah memiliki beberapa cabang di berbagai kota lainnya. Kafe ini didirikan dua tahun yang lalu tanpa sepengetahuan keluarganya. Dalam mendirikan kafe ini Shana dibantu oleh Lisa—putri dari seorang pengusaha sukses yang menyelamatkannya dari maut beberapa tahun silam.