9. Lucu

10.4K 538 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




PAGI ini dikediaman Keenan Arga Pramoedya memang agak sedikit riweh, pasalnya sedari tadi banyak orang yang berlalu lalang kesana kemari sembari membawa berbagai macam barang.

"Itu agak geseran dikit pak."

Keenan memberikan arahan kepada pekerja yang tengah sibuk menata letak foto pernikahan putri sulungnya. Ukurannya yang cukup besar membuat pekerja itu cukup kesulitan-terlebih Keenan yang sifatnya menyebalkan dan seenaknya. Hal itu sampai membuat sang pekerja mengusap dada berusaha sabar.

"Ch, Bukan disitu pak! Saya nunjukknya kan arah barat daya lintang utara 45° bujur timur 13°." Keenan menatap pekerja itu kesal.

Pekerja tersebut menatap Keenan, "Saya lulusan SMK Tata boga." Ujarnya datar.

Keenan dibuat terdiam akan balasan itu, ini salahnya juga. Tapi Keenan bukanlah orang yang mudah dikalahkan ketika beradu argumen.

"Emang di tata boga nggak diajarin cara memasak di alam apa? Arah yang bagus buat masak gimana gitu?" Tanyanya, yang semakin menyulut kekesalan sang pekerja.

Kaisar yang dari kejauhan mendengar kegaduhan segera mendekatinya, takut takut ayahnya kembali membuat ulah.

"Kenapa sih pah?" Tanya Kaisar heran.

Keenan menunjuk si pekerja dengan logat kesalnya, "Itu tuh, si bapaknya nggak tau arah. Kan papah jadi kesel daritadi nggak bener-bener kerjanya."

Rusak sudah mood si pekerja yang diketahui bernama pak Kumis.

Kaisar mengurut pelipisnya, pusing akan kelakuan papanya sendiri. "Ya tunjukin kek maunya dimana, suka banget bikin drama." Kata si mulut pemuda bermulut pedas itu.

Tanpa diduga si pekerja itu justru menyetujui ucapan Kaisar, dalam hati ia bergumam 'anaknya pinter bapaknya minus'

Mata Keenan menyipit dengan tatapan sengit, anaknya itu memang musuh dalam selimut.

"Diam sebagai sekutu, bergerak mengambil duit didompetku," Keenan membantin gondok.

Pertikaian kecil mereka terpaksa berhenti karena Kaisar mendapati ponsel canggihnya bergetar di dalam saku, pemuda itu langsung mengambil tanpa banyak pertimbangan sebab takut jika itu adalah panggilan dari kekasih tercintanya.

Dokter Kejam a.k.a Medusa is calling ...

Kening Kaisar mengerut dalam, kenapa mendadak sahabat kakaknya itu menelfonya. Memang biadap bukan, Kaisar dengan seenaknya menamai kontak Renda dengan sebutan dokter kejam.

"Hallo," Kaisar menjawab.

"Buka pintu," Balas suara dengan nada datar dari seberang sana.

Otak cerdas Kaisar mendadak dibuat berpikir yang tidak perlu sebenarnya, "Lo abis nyabu?"

DETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang