15. Lantai 10

9K 531 14
                                    

Hey buddy's!
Jamgan lupa follow dan selalu tinggalkan jejak di cerita ini.

And let's be friends dengan follow Instagram yang ada di terakan BIO

@anggiregitaaa

⚠️SELAMAT MEMBACA⚠️

TANAH lapang dengan hamparan rumput hijau yang luas itu menjadi tempat tujuan seorang laki-laki dengan satu tangannya yang membawa setangkai bunga Krisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TANAH lapang dengan hamparan rumput hijau yang luas itu menjadi tempat tujuan seorang laki-laki dengan satu tangannya yang membawa setangkai bunga Krisan. Menjatuhkan tungkai pada sisi sebuah batu nisan yang terukir indah nama seseorang yang amat ia rindukan.

Melody Sasmitha
Binti
Harya Salim

Duduk bertelut sambil mengusap permukaan batu nisan mendiang Istrinya-Fabian menundukan pandangannya seakan tak kuasa menahan desak lara yang menikam dadanya. Desah desuh pepohonan serta embusan angin seakan mengerti sehancur apa kondisi laki-laki itu sekarang.

Tatapannya berpendar rapuh-penuh kerinduan yang tak kunjung tersampaikan. Hari ini, adalah peringatan kematian istrinya. Tepat dua minggu setelah ulang tahun putra mereka Narion pada tahun ini.

"Hai ..." Suaranya serak dan terasa berat.

Meletakkan tangkai bunga krisan itu tepat diatas batu nisan Melody, mengulur segaris senyum sekedar untuk menghibur perasaannya sendiri.

"How are you? It is so beautiful there?"

"Are you happy?"

"Are you missing me too?"

"Are you still loving me?"

Pertanyaan itu terus terlontar dari bibir Fabian, dimana jelas bahwa sebanyak apapun ia bertanya maka tidak akan pernah ada satupun yang terjawab. Fabian masih sama, laki-laki yang mencintai Melody dengan sepenuh hatinya sama sejak pertama kali mereka bertemu lima belas tahun yang lalu. Laki-laki yang selalu mengukir indah nama Melody dalam hati, jiwa dan raganya.

Kepergian Melody terlalu tiba-tiba, menyisakan luka yang teramat dalam untuknya. Istrinya meninggal dua minggu setelah melahirkan Narion, sempat mengalami pendarahan hebat hingga berakhir koma selama dua minggu. Selama itu, Fabian tidak pernah meninggalkan Melody, selalu berharap bahwa mereka masih akan tetap bersama dan mengurus Narion bersama.

Namun siapa yang tahu permainan takdir? Kondisi Melody dinyatakan Vegetatif dan tidak menunjukkan respon positif selama masa perawatan-Hingga kondisinya yang semakin memburuk, dan dinyatakan meninggal dunia tepat setelah anak mereka berusia dua minggu.

Masih jelas teringat bagaimana bayangan tubuh istrinya yang terpujur kaku diatas brankar, dengan wajah pucat pasi dan bibir yang membiru. Dan ketika Fabian menyentuhnya, rasanya begitu dingin.

DETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang