Hey buddy's!
Jamgan lupa follow dan selalu tinggalkan jejak di cerita ini.A
nd let's be friends dengan follow Instagram yang ada di terakan BIO
@anggiregitaaa
⚠️SELAMAT MEMBACA⚠️
SUARA pintu yang terbuka mengalihkan pandangan Zetta. Dokter muda itu menoleh cepat pada sosok yang begitu dikenalnya. Mia-Suster sekaligus asisten pribadinya.
"Dokter Zetta." Panggil Mia sopan.
Zetta melepas kacamatanya, ia memberi senyum kecil. "Ada apa Mia?"
Mia mendekat, lantas menyampai sesuatu pada atasannya tersebut. "Anda dapat panggilan ke ruangan dokter Satria." Ujar Suster itu formal.
Kedua bahu Zetta pangsung meluruh lemas, kedua sikunya bertumpu di atas meja-sebagai alat untuk menumpu kepalanya yang terasa berat.
Ini gila dan terlalu mendadak, Zetta memang menyukai Satria bahkan sejak pertemuan pertama mereka enam tahun yang lalu-tepatnya pada masa koas-nya dulu. Tapi mengalami hal tidak terduga seperti menjadi partner dengan laki-laki itu tidak lantas membuatnya senang. Justru membuatnya berpikir yang tidak-tidak.
Sumpah waktu itu cuma bercanda dan hanya asal bicara, tidak ada unsur serius sama sekali.
Satria tidak pernah mau berinteraksi lebih dengannya, dan laki-laki itu jelas menampakannya secara terang-terangan. Tapi kenapa sekarang tiba-tiba berubah disaat ia mau mencoba untuk mengubur perasannya?
"Teman-teman saya pada kemana Mia?" Zetta menggumam lemas.
Mia menjawab, "Dokter Kalaia tadi ada panggilan di lobi, Dokter Leo ada jadwal bertemu pasien, dan dokter Dito sedang berada di ruang Operasi."
Kepala Zetta terangkat, menatap wajah Mia dengan raut lesu. "Renda?"
"Dokter Renda tadi saya lihat masuk ke ruangan Direktur utama."
Mia meringis saat melihat kondisi Zetta mirip seperti orang depresi, wajah dan ekspresinya sangat mendalami karekter.
"Makasih Mia, kamu bisa tolong keluar dulu, sekalian istirahat makan siang sana," Zetta memerintah asistennya itu.
Dengan patuh Mia mengangguk, tanpa ingin bertanya lebih diluar kewenangannya.
Setelah kepergian Mia, tubuh Zetta menyandar pada sandaran kursinya. "Kalo ini bagian dari rencana dokter Satria buat deketin Kalaia lewat gue gimana?"
Sial, kenapa pikiran itu bisa hinggap di otak Zetta. Meskipun Satria sudah mengetahui perihal Kalaia yang sudah menikah tapi bagaimana jika laki-laki itu tetap nekat?
KAMU SEDANG MEMBACA
DETAK
Teen FictionPramoedya Series ke-2 Cerita ini punya rate 17+ [harsh world, sensitive topic, skin-ship, kissing, smoking, suicide, etc. Jadi harap bijak dalam memilih bacaan. *** Di umur yang telah menginjak seperempat abad ini, banyak hal yang harus Kalaia tunta...