38. Tamu

7.9K 497 14
                                    

~SELAMAT MEMBACA~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~SELAMAT MEMBACA~
.
.
.
.
.
.

Kalaia senang karena anak manisnya tidak bersedih lagi, seusai makan es krim ia mengusulkan untuk menghabiskan waktu di wahana bermain. Fabian dengan mudah memberi izin sebab wahana di Mall yang mereka kunjungi sesuai dengan anak seusia Narion dan tidak berpeluang membahayakan.

Selain itu, hatinya juga menghangat setiap kali Fabian memberikan perhatian kecil dan selalu menjaga dimanapun mereka berpijak. Contohnya saat bermain ice scating tadi, laki-laki itu sampai mau menjajal wahana tersebut hanya untuk memastikan dia dan Narion tidak jatuh atau terpeleset. Ah suaminya sangat manis bukan?

"Jangan tidur, Kalaia." Fabian menyerukan namanya dari dalam kamar mandi. Seolah tahu kalau Kalaia berniat langsung tidur karena terlalu lelah.

Meski sangat malas namun Kalaia memutuskan untuk bangun dari posisi rebahannya, berjalan terseok-seok menuju kamar mandi. Membuka pintu, matanya langsung bersinggungan dengan tatapan tajam suaminya.

"Bandel." Fabian menggerutu dengan wajah datarnya, mendekat pada sang istri menyerahkan handuk kemudian meninggalkan Kalaia yang cekikikan di tempatnya.

Memerlukan waktu sepuluh menit bagi Kalaia untuk menyelesaikan ritual bebersihnya, mengenakan kimono mandi ia keluar dari kamar mandi dengan wajah segar.

"Oh my goddess!" Kalaia memekik lirih dengan mata melotot.

Disana, di atas tempat tidurnya ada pemandangan yang sungguh memanjakan mata. Menggigit bibir Kalaia berjalan menuju meja rias berusaha abai dengan godaan tersebut.

Menatap refleksi wajahnya lewat cermin, Kalaia menyentuh kedua pipinya sendiri. "My hubby is so damn hot!"

Fabian benar-benar di luar dugaan, bisa-bisanya laki-laki itu menguji imannya dengan penampilan luar biasanya tersebut. Setengah berbaring di atas tempat tidur tanpa mengenakan kaus-Topless-memamerkan dada bidang dan perut berototnya itu secara terang-terangan pada Kalaia. Gimana Kalau Kalaia khilaf terus nerkam Fabian?!

Dan belum sampai disana saja, laki-laki itu seakan tidak bisa berhenti membuat Kalaia terpesona ketika jemarinya mulai memainkan Guitar Bass dan menciptakan nada indah penuh penghayatan yang sangat memabukkan.

Fabian itu sebenarnya sadar nggak sih kalau dia sempurna banget?!

Mencoba fokus, Kalaia memutuskan untuk menyisir rambutnya kemudian menggunakan serangkaian Night Skincare-nya. Sejujurnya baru dua minggu lalu ia mengetahui hobi suaminya tersebut setelah tidak sengaja menemukan studio musik di lantai tiga. Cukup lengkap, dan bisa ia pastikan kalau Fabian menguasai berbagai alat musik.

Selesai dengan kegiatannya, Kalaia langsung menyibak kimononya dan meletakkannya pada gantungan khusus di sudut ruangan. Mematut diri guna memastikan penampilannya yang berbalut gaun tidur hadiah dari sahabatnya, Renda. Ugh, she's so preety as well!

DETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang