nasihat

176 24 0
                                    

Taehyung tertawa terbahak tatkala melihat Jimin berusaha bangkit dari genangan lumpur yang baru saja menjadi landasan empuk baginya karena tersandung, hal tersebut berhasil membuat seragam sekolahnya kotor karenanya.

Niat awalnya untuk bersekolah pupus sudah, padahal ia sudah rapi sebelumnya dan benar-benar dalam keadaan wangi nan rupawan, namun hal itu kini tinggal kenangan karena kini ia dipenuhi lumpur sehingga ia seperti cacing yang baru keluar dari sarang nya.

Jungkook yang sebelumnya masih sibuk mengecek kembali isi tas nya di teras depan juga ikut terbahak tatkala menyadari hyung nya tersebut kini memasang wajah kesal nya, masih dengan Taehyung yang tertawa di hadapannya, Jimin kini berjalan kembali menuju apartemen sembari menghentakkan kakinya karena menahan amarah sekaligus rasa malu.

"Jimin-ah, kita akan pergi ke sekolah bukannya peternakan babi." Taehyung terus saja tertawa dan melontarkan kata-kata menyebalkan.

"Ah terserah! Aku bolos saja."

Mendengar hal tersebut tentu saja Taehyung berseloroh tak terima, apakah Jimin benar-benar akan membolos hanya karena dirinya dan seragamnya dipenuhi lumpur? Ayolah, terlalu kekanakan rasanya, ya meskipun tingkah Taehyung lebih kekanakan tapi setidaknya membolos karena masalah sepele bukanlah jalan keluar.

"Kau benar-benar tak memiliki baju cadangan?"

Jimin menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan Taehyung barusan, ia kini melepas sepatunya di samping Jungkook yang masih setia duduk di teras depan dengan resleting tas yang masih ia biarkan terbuka.

"Lagipula aku harus mandi lagi, bukankah membuang banyak waktu? Kita akan datang terlambat jika kalian menungguku, lebih baik kalian berangkat sekarang."

"Tidak hyung, kami akan menunggumu." Jungkook mengangguk yakin tatkala Jimin menatapnya sembari mengangkat sebelah alisnya, entah ini pilihan tepat atau bukan, Jungkook hanya spontan mengatakan hal barusan tanpa berpikir panjang.

Menggeleng sembari mengusak rambutnya dengan kesal, Jimin kini hendak masuk kedalam apartemen. "Sudahlah kalian pergi saja, aku bolos."

Mendengar hal barusan Jungkook melayangkan tatapannya kearah Taehyung, berharap agar hyung nya tersebut mampu membujuk Jimin agar mau bersekolah hari ini. Meski tidak sekelas, Jungkook merasa ada yang beda jika salah satu dari dua sahabatnya tersebut tidak pergi ke sekolah.

"Jimin-ah, kau lupa? Hari ini makan siang omurice, bukannya kau benar-benar bersemangat saat mendengarnya kemarin?" Taehyung mulai melancarkan aksinya.

"Tidak, aku bisa minta Seokjin hyung untuk membuatkannya."

Bibir Taehyung mengerucut sebal, susah sekali membujuk sahabatnya tersebut, bisa-bisa ia langsung menyeret Jimin begitu saja jika terlalu sulit untuk diajak negosiasi. "Kau bisa meminjam baju ku, bukankah celana milikmu kekecilan? Bokongmu tumbuh dengan baik rupanya, Jimin-ssi."

Jimin berdecak kesal, ucapan Taehyung barusan berhasil membuatnya semakin kesal saja, tidak bisakah ia langsung berangkat tanpa mengganggunya yang jelas-jelas sudah tidak memiliki mood untuk bersekolah hari ini?

"Wah wah, kemana pangeran tampan tadi?" Seokjin menatap Jimin dengan jenaka, penampilan dongsaeng nya tersebut nampak menggelikan, seperti anak ayam yang baru saja tercebur dari dalam parit. "Style lumpur sedang trend, ya?"

Seokjin langsung terbahak setelah mengatakan hal barusan, sedangkan Jimin melayangkan tatapan dengki nya terhadap Seokjin secara terang-terangan.

Mood Jimin semakin hancur, tak peduli lagi dengan sekitarnya, Jimin langsung melenggang masuk ke dalam apartemen, sepertinya hari ini bukan hari keberuntungannya, lebih baik ia berdiam diri di apartemen sebelum terjadi hal sial lagi nantinya.

Bangtan LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang