forgot

731 81 9
                                    

Namjoon mengobrak-abrik lemari dan ranjang miliknya, berkali-kali ia mengusap rambutnya dengan gusar ditambah dengan dahi yang terus mengerut karena berusaha mengingat dimana terakhir kali ia meletakkan barang yang kini ia lupakan keberadaannya.

Seokjin yang kebetulan lewat dan melihat hal tersebut langsung menganga tak percaya melihat keadaan kamar Namjoon yang kini seperti gelas pecah. Karena kapal pecah itu tidak ada.

"Astaga! Apa yang kau lakukan, Joon?!" teriak Jin dari ambang pintu.

Namjoon menoleh dengan wajah ditekuk, ia segera berjalan menghampiri hyung nya satu itu dengan secercah harapan dihatinya. (Secercah harapan, ya? Hmm...)

"Hyung, apa kau melihat laptop milikku? Aku harus mengetik skripsi, bagaimana ini?!" tanya Namjoon sembari mengguncang tubuh Seokjin.

"Yak! Hentikan!" Seokjin menepis tangan Namjoon dari tubuhnya dengan kesal, pening kepala Seokjin akibat diguncang oleh Namjoon dengan kuat.

"Kebiasaanmu tak kunjung hilang. Dasar! Masih muda sudah pikun!"

Seokjin mengomel bak emak-emak yang tengah memarahi anaknya, sedangkan yang diomeli mendelik tak percaya mendengar perkataan Seokjin barusan, pasalnya ia dikatai pikun dengan mudahnya, padahal ia termasuk dalam jajaran mahasiswa terpintar di universitas nya.

"Kapan terakhir kali kau menggunakannya?"

"Kalau tidak salah, kemarin siang, hyung.''

"Bahkan kapan terakhir kali kau memainkan laptop milikmu saja lupa, aku khawatir jika nantinya kau juga lupa dengan namamu sendiri."

Namjoon menatap Seokjin dengan datar, bukannya membantunya, Seokjin malah terus menerus mengatainya.

#poorNamjoon

Seokjin mulai memasuki kamar Namjoon dengan ragu, dikarenakan keadaan kamar yang sudah berantakan seperti telah diterjang badai sebelumnya.

Bantal di kolong ranjang, baju di lemari sudah berada dilantai, bahkan selimut sudah berada diatas lemari.

Seokjin heran, bagaimana tingkah polah Namjoon sampai keadaan kamarnya menjadi seperti ini?

Bahkan, ranjang Taehyung pun ikut menjadi korban tangan ajaib(?) seorang Kim Namjoon.

"Kemarin sepatumu yang hilang, ternyata ada di belakang apartemen. Earphone milik Taehyung kau hilangkan, ternyata ada dibawah kasurmu. Handphone milikmu juga hilang, ternyata ada didalam kulkas. Hari ini laptopmu yang hilang, besok barang apa yang akan kau hilangkan?"

Ingin rasanya Namjoon memasang plaster di mulut Seokjin yang terus saja mengungkit-ungit kelalaiannya, jika di plester mungkin Seokjin baru bisa diam nantinya. Namun tentu saja, ia tak akan berani melakukannya dikarenakan Seokjin lebih tua darinya.

"Jangan terus berdiri disana, bantu aku menemukan laptopmu. Bukannya kau yang membutuhkannya?"

"Percuma, hyung. Aku sudah mencarinya di seluruh kamar, namun aku tak menemukannya."

"Oh, kalau begitu, cepat rapikan kamarmu."

Setelah mengatakan hal tersebut, Seokjin langsung melesat keluar dari kamar Namjoon. Seakan-akan ia adalah manusia tak berdosa di muka bumi. Meninggalkan Namjoon yang kini tengah kelimpungan mencari laptop miliknya.

"Dasar emak-emak dalam tubuh pria dewasa." gumam Namjoon dengan perasaan dongkol yang menyeruak dalam benaknya.

Namjoon mulai merapikan kamarnya, dengan pikiran yang masih menerawang jauh akibat menerka-nerka dimana keberadaan laptopnya sekarang.

Setelah berkutat di kamarnya selama satu jam, akhirnya kamarnya kembali rapi seperti semula. Tak lupa, ia juga merapikan ranjang Taehyung yang juga ia obrak-abrik tadi, jika tak dirapikan, ia tak ingin mengambil resiko apabila Taehyung melapor kepada Seokjin dan berakhir dengan omelan Seokjin yang kembali ditujukan kepada Namjoon untuk ke sekian kalinya.

Setelah selesai, Namjoon segera keluar dari kamarnya dan mendapati apartemen tengah kosong, ia langsung menghembuskan nafas dengan gusar karenanya.

Pasalnya, disaat ia membutuhkan bantuan, tak ada siapapun yang dapat membantunya.

Karena merasa lelah ia langsung menghempaskan tubuhnya di sofa, tak mempedulikan lagi keberadaan laptopnya, karena tubuhnya sudah terlampau lelah sekarang.

Suara tawa beberapa orang terdengar dari pintu apartemen, nampaknya ketiga anak SMA baru pulang dari hutan rimba(?)

"Kurasa ekstrakulikuler menggaruk tembok itu baru keren! Daripada basket." ujar Jungkook yang masuk ke dalam apartemen terlebih dahulu.

"Tidak! Lebih keren ekstrakulikuler menggambar ditembok sekolah! Bukan vandalisme, hanya mengekspresikan diri disanam" tambah Taehyung

"Pendapat kalian jelek semua, lebih bagus ekstrakurikuler memanjat menara eiffel!" sergah Jimin.

Namjoon hanya mendengarkannya sambil memutar bola matanya dengan malas, karena pendapat ketiga remaja itu sangat tidak bermutu baginya.

"Eh? Namjoon hyung..." sapa Jungkook.

Namjoon tak merespon sapaan Jungkook barusan, ia memilih tetap berbaring dengan tenang di sofa.

"Ada masalah, hyung?" tanya Jimin.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Namjoon yang langsung duduk tegak mendengar pertanyaan Jimin barusan.

"Karena, wajah Namjoon hyung memang sudah dipenuhi permasalahan dari dulu." sahut Taehyung yang langsung mendapat jitakan penuh kasih sayang dari Namjoon.

"Ada masalah apa, hyung?" gantian Jungkook yang bertanya.

"Laptop milikku hilang."

"Haaahhh??!!! Hilang??!!!" Taehyung langsung bertingkah dengan heboh.

Sekali lagi, Taehyung mendapat jitakan penuh kasih sayang dari Namjoon.

"Tidak usah seheboh itu, Tae." tegur Namjoon dengan kesal.

Taehyung hanya mengusap bekas jitakan Namjoon sembari memanyunkan bibir miliknya dengan kesal.

Jadi pengen nyosor #eh?

"Apa kalian melihat laptopku?"

Ketiga anak SMA itu kompak menggelengkan kepala mereka ditambahi dengan tatapan innocent mereka.

"Aish! aku bisa stress karena hal ini!"

Setelahnya tidak ada yang membuka percakapan, hanya ada keheningan diantara mereka. Sampai akhirnya, suara pintu apartemen yang terbuka mengalihkan perhatian mereka.

Nampak Seokjin dan Hoseok kini berjalan beriringan masuk.

"Kau darimana, Seokjin hyung?" tanya Jungkook.

"Restoran, tadi aku memasak sebentar, lalu izin pulang duluan agar bisa membantu Namjoon mencari laptop miliknya."

"Mentang-mentang yang paling pandai masak, bisa seenaknya pulang." gumam Taehyung yang untung saja tak terdengar sampai ditelinga Seokjin.

"Laptop?" tanya Hoseok.

"Iya, laptop milik Namjoon hilang." jelas Seokjin pada Hoseok.

"Loh? Kau kan' meminta padaku untuk membersihkan virus di laptop milikmu, apa kau lupa Namjoon?" tanya Hoseok sambil mengeluarkan laptop dari salah satu kantong kresek yang berada di tangannya.

Sontak, semua orang langsung melempar tatapan aneh pada Namjoon, sedangkan yang dipandang hanya cengengesan salah tingkah karenanya.








***


Satu emotikon buat Namjoon:
😑

Bangtan LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang