Mata Namjoon menyipit mendapati tiramisu miliknya yang baru saja ia letakkan diatas meja tiba-tiba tersisa setengah, padahal ia baru saja meninggalkannya sebentar untuk mengambil sebotol susu coklat dari dalam kulkas.
Pandangan matanya bergulir ke sekitarnya, tak ada siapapun saat ini, seluruh penghuni apartemen entah pergi kemana.
Yang ia tau, tiga bocah SMA itu kini tengah pergi berburu coklat diskonan akibat hari valentine telah tiba. Bukan untuk diberikan pada pujaan hati mereka, melainkan untuk dikonsumsi sendiri, lagipula coklat diskonan tersebut mampu menghemat uang jajan mereka nantinya.
Dengan kening berkerut bingung, Namjoon kini memilih duduk di sofa kemudian menyalakan televisi. Niatnya ingin melahap tiramisu pun pupus sudah, selera makannya hilang begitu saja akibat tiramisu miliknya dimakan oleh seseorang tanpa izin.
Oleh karena itu, ia memilih beberapa camilan yang tersedia didalam toples. Kripik kentang, chips coklat, biskuit coklat. Namjoon menghela nafasnya, bosan dengan camilan yang hanya itu-itu saja. Haruskah ia pergi belanja? Tidak, ia harus berhemat dikarenakan harus membeli beberapa buku dan jurnal baru nantinya.
Mau tak mau ia menyomot kripik kentang dengan asal lantas berlarut pada siaran berita yang tengah berlangsung.
"Kau lihat puding coklat milikku, tidak?" tanya Yoongi yang tiba-tiba saja keluar dari arah dapur.
Namjoon mengendikkan bahunya. "Tidak, hyung."
"Aku baru saja membelinya dan meletakkannya diatas meja, bagaimana bisa tiba-tiba lenyap." gumamnya yang masih mampu terdengar ditelinga Namjoon.
Tak berselang lama, Seokjin membuka pintu apartemen dengan kesal, dengan langkah gorilla nya ia masuk ke dalam apartemen dengan nafas naik turun.
Sekantong penuh belanjaan yang baru saja ia beli ia taruh dengan kasar diatas meja tepat dihadapan Namjoon, melihatnya Namjoon hanya menaikkan sebelah alisnya dengan heran.
"Keterlaluan, siapa diantara kalian yang mencomot bahan masakan dari dalam kulkas?"
Yoongi yang mendengarnya hanya menggeleng sebagai jawaban, kini ia tengah sibuk memasak ramyun di dapur, sedangkan Namjoon hanya mengendikkan bahu tak peduli.
"Apa masakanku kurang banyak? Haruskah kalian mencomot sayur sebagai camilan?" Seokjin mulai membongkar kantong belanjaannya. "Kalaupun ingin memakannya, langsung habiskan saja, jangan dimakan segigit lalu dikembalikan lagi, menjijikkan." ujarnya yang kini mulai membuka bungkus es krim yang baru saja ia beli.
Melihat Seokjin membeli es krim, Namjoon segera membuka kantong belanjaan Seokjin dengan semangat, berharap Seokjin tak hanya membeli sebungkus es krim untuk dirinya saja.
Namun harapannya luntur, Seokjin benar-benar membeli es krim untuk dirinya sendiri. Dasar egois.
"Kau ini tega sekali sih, hyung. Membeli es krim hanya satu, aku 'kan juga mau." protes Namjoon dengan kesal.
''Kau tak memberiku uang, jadi tak ku belikan.''
"Astaga hyung, kau ini perhitungan sekali, sih? Harga sebungkus es krim paling-paling hanya 1000 won."
"Tetap saja, kau tak memberiku uang." jawab Seokjin dengan cuek, sedangkan Namjoon hanya mampu menghela nafasnya dengan pasrah.
"Hei! Siapa yang mengambil bumbu ramyun milikku?"
Seokjin dan Namjoon kompak menolehkan kepala mereka kearah Yoongi, nampak lelaki berkulit pucat tersebut kini tengah celingukan mencari benda yang dimaksud.
![](https://img.wattpad.com/cover/154456537-288-k476281.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Life
FanfictionAttention! Cerita ini hanyalah cerita ringan yang cocok dibaca disaat waktu luang, cerita ini bukanlah cerita bersambung yang memiliki konflik yang berat. Cerita ini ditulis untuk menghibur para pembaca, thanks buat yang udah mampir. ______________...