"Kau duduk disini dulu, Oppa mau ganti baju dikamar, ya?" ujar Taehyung kepada gadis dengan pita biru dirambut panjang miliknya.
"Baik, Oppa."
Taehyung tersenyum dan langsung berjalan menuju kamarnya, setengah berlari tepatnya.
Bagaimana tidak? Taehyung sangat senang karena akhirnya bertemu lagi dengan gadis yang dirindukannya, ia jarang bertemu dengannya karena ia sibuk bersekolah, lagipula jarak mereka berjauhan.
Tanpa gadis itu ketahui, Taehyung tengah mengganti seragamnya dengan kaos dan celana pendek dengan tergesa dikamarnya.
Taehyung sangat antusias dan senang karena kedatangan gadis yang amat dirindukannya.
Pintu depan terbuka, nampak Yoongi berjalan masuk apartemen dengan makanan ringan ditangannya.
Ia langsung berjalan menuju kamarnya, namun langkahnya terhenti tatkala sebuah tangan memegang ujung jaket miliknya.
"Aku mau..."
Yoongi mengernyit bingung, ia tak ingin merinding, karena menurutnya merinding itu tidak SWAG.
Yoongi langsung menoleh dan mendapati seorang gadis kecil tengah menatapnya dengan polos, merasa asing dengan gadis kecil itu, Yoongi langsung menyamakan tinggi badannya dengan gadis kecil itu lalu memegang bahu kecilnya.
"Siapa namamu? Kau bukan maling, bukan?" tanya Yoongi.
Gadis itu langsung menggeleng kuat, merasa tak terima karena dituduh sebagai seorang maling. Yoongi terkekeh karenanya.
"Lalu, kalau kau bukan maling, lantas siapa?"
Belum sampai gadis itu menjawab, terdengar teriakan nyaring yang memekakan telinga. Siapa lagi kalau bukan, Taehyung?
"Enak saja! Itu adikku, hyung!" protes Taehyung tak terima jika adiknya disangka maling.
"Pantas wajahnya nampak familiar." gumam Yoongi.
"Apa kau baik-baik saja, Taera? Paman itu tidak menyakitimu, kan?"
Yoongi mendelik dengan kesal, tak terima dipanggil dengan sebutan 'paman' oleh Taehyung.
"Paman? Kau pikir aku ini sudah tua, huh?'' ujar Yoongi dengan kesal.
"Eheheh."
"Oppa, apa dia manusia salju?" tanya Taera sembari menatap kulit pucat milik Yoongi.
"Bukan, dia itu Olaf. Dia suka pelukan hangat."
"Bukankah Olaf itu manusia salju?"
"Oh? Sudah berubah, ya?"
Melihat interaksi kakak beradik dihadapannya yang tengah mendiskusikan tentang jenis spesiesnya, Yoongi memutar bola matanya dengan kesal.
Ia berdeham dan langsung memberikan makanan ringannya tadi kepada Taera, lalu melengos pergi menuju dapur.
"Terimakasih, Olaf." Ucap Taera dengan riang.
Yoongi mengabaikan ucapan Taera barusan, sedangkan Taehyung menahan tawanya sekuat tenaga.
"Kenapa Olaf tidak menanggapi ucapan terimakasihku tadi, oppa?"
"Karena manusia salju itu dingin, jadi perasaannya ikut beku."
"Loh? Kok Olaf di film itu baik dan ramah?"
"Kan' dia Olaf milik Elsa, beda sama milik Taera."
Taera mengangguk paham, kemudian segera berlari menuju dapur. Taehyung gemas sendiri melihatnya, adik kecilnya sudah tumbuh besar sekarang.
"Olaf?" panggil Taera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Life
FanficAttention! Cerita ini hanyalah cerita ringan yang cocok dibaca disaat waktu luang, cerita ini bukanlah cerita bersambung yang memiliki konflik yang berat. Cerita ini ditulis untuk menghibur para pembaca, thanks buat yang udah mampir. ______________...