"HEI?! KENAPA DAPURKU BERANTAKAN?!" teriak Seokjin dari arah dapur.
Sontak, Jimin dan Taehyung terkejut dan berlari tergopoh-gopoh menuju dapur, sedangkan Jungkook yang berdiri di belakang Seokjin hanya mampu bergidik ngeri melihat amukan Seokjin yang mulai naik ke permukaan.
Yoongi yang mendengar teriakan Seokjin dari kamarnya memilih tak memperdulikannya dan kembali berusaha terlelap.
"Siapa yang membuat dapur berantakan?!" tanya Seokjin sambil berkacak pinggang dengan mata berkilat marah.
Jimin dan Jungkook yang merasa tidak bersalah, menatap Taehyung dengan datar.
Merasa dipandang oleh mereka berdua, Taehyung langsung mengangkat sebelah tangannya dengan gugup. "Aku, hyung."
Seokjin menghela nafas dengan lelah, ia berusaha menahan amarah sekuat tenaga. Ia memilih mengambil sapu di pojok dapur dan memberikannya pada Taehyung.
"Aku tidak peduli, sebelum dapur ini bersih, aku tak akan memasak untuk kalian."
Seokjin langsung berjalan menuju kamarnya, tak mempedulikan desahan kecewa yang keluar dari mulut ketiga remaja di belakang nya.
"Aku pergi ke kamar dulu, game ku menanti, hyung." Jungkook berjalan menuju kamarnya dilantai atas.
"Aku ingin membaca komik di kamar ku." ucap Jimin mengikuti langkah Jungkook.
"Hei?! Kalian tidak membantuku?!" tanya Taehyung dengan sapu di tangan kanannya.
"Tidak!" ucap Jimin dan Jungkook secara bersamaan.
Taehyung menghembuskan nafas dengan gusar, pasalnya ia harus membersihkan dapur sendirian.
Ia segera membersihkan meja dari bekas potongan sayur yang ia potong tadi, setelah itu mengelap meja menggunakan serbet pink yang terletak di atas rak. Setelah bersih, Taehyung langsung menyapu lantai yang kotor, tak lupa mengepelnya dengan cekatan.
Sebelum mengepel, ia menyiapkan air sabun. Ia segera menuju kamar mandi untuk mengisi ember dengan air.
Disana, ia kebingungan mencari sabun pel. Sebelum akhirnya pandangannya tertuju pada botol bergambar mawar, ia pikir mawar adalah aroma yang tepat untuk lantai
Setelah beres menyiapkan air pel, ia berjalan kembali menuju dapur. Ia segera mengepel lantai sambil bersenandung ria.
Setelah lantai bersih, Taehyung segera mengembalikan pel dan juga ember ke tempat semula.
Panci yang ia gunakan memasak tadi tak luput dari perhatiannya, ia segera mencucinya sampai bersih. Setelah selesai, ia segera mencuci tangannya di wastafel.
Semua tugasnya beres, Taehyung langsung menghempaskan tubuhnya di sofa, ia merasa sangat lelah dengan tugasnya sekaligus dapat ia rasakan perutnya berbunyi sangat nyaring akibat kelaparan.
"Lebih baik aku memanggil Seokjin hyung. Aku sudah sangat lapar."
Taehyung bergegas berjalan menuju kamar Seokjin, ia mengetuk pintunya sebentar lalu nampaklah sang pemilik kamar yang kini berdiri tegap di hadapannya guna membukakan pintu.
"Sudah selesai?" tanyanya.
Taehyung mengangguk.
"Baiklah, aku akan memasak sekarang, dimana Jungkook?"
"Bermain game di kamarnya, hyung."
"Baiklah, aku akan memasak tanpa bantuannya. Aku malas memanggilnya untuk menjalani hukumannya dengan membantuku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Life
FanfictionAttention! Cerita ini hanyalah cerita ringan yang cocok dibaca disaat waktu luang, cerita ini bukanlah cerita bersambung yang memiliki konflik yang berat. Cerita ini ditulis untuk menghibur para pembaca, thanks buat yang udah mampir. ______________...