jorok

366 47 11
                                    

"Itu kasur dari putih berubah warna jadi coklat, kenapa gak di jemur sekalian di bersihkan sih, Tae?!" omel Jin sambil menjewer telinga kanan Taehyung sampai memerah.

"A-ampun, hyung. Ampun!" sedangkan Taehyung hanya bisa pasrah dengan segala tindak kekerasan yang dilakukan oleh Jin.

"Kau sudah SMA! Kenapa masih jorok seperti ini, Tae?! Kapan terakhir kali kau membersihkan kasur mu?"

Taehyung mengerutkan dahi sambil mengetuk-ngetuk jari telunjuknya pada dagu, berusaha mengingat kapan terakhir kali ia membersihkan ranjangnya sendiri.

"Kelas 10 semester dua, hyung." jawab Taehyung dengan polos.

Jin langsung mendelik dan menatap Taehyung dengan berapi-api, merasa kesal dengan dongsaeng nya satu ini. Bagaimana tidak? Taehyung sudah kelas tiga SMA, itu berarti sudah setahun lebih Taehyung tidak membersihkan ranjang miliknya sendiri. Udah gesrek, jorok lagi. Untung ganteng, meskipun gantengan Jin sih.

Dengan frustasi, Jin melepas jeweran tangannya dari telinga Taehyung. Terdengar hembusan nafas lega dari Taehyung setelah telinganya terbebas dari belenggu jeweran Jin setelahnya.

Jin memijat pelipis nya yang mulai berdenyut saking kesalnya ia saat ini, terlebih lagi saat melihat Taehyung yang hanya menatap polos kearahnya, seolah-olah tak ada hal apapun yang telah terjadi sebelumnya.

"Aku tak peduli lagi, kau bersihkan kasurmu atau kasurmu akan berakhir di tempat sampah."

Final, ucapan Jin barusan tak dapat diganggu gugat. Terbukti setelah Jin mengatakan hal barusan, ia langsung melengos pergi keluar apartemen dengan jaket miliknya. Mungkin ia pergi ke restoran, atau lebih parahnya nongkrong di warung sebelah menonton acara 'MasterChef' dengan warga sekitar.

Taehyung menghembuskan nafasnya dengan gusar, ia rasa tak ada yang salah dengan kasur nya. Selama ia nyaman menggunakannya untuk tidur, segalanya terasa baik-baik saja. Toh, Taehyung tak keberatan jika kasur nya kotor, yang penting ia tetap bisa tidur dengan nyenyak.

Dengan langkah gontai, Taehyung berjalan menuju kamar nya. Nampak Namjoon yang kebetulan sekamar dengannya, tengah sibuk di meja belajarnya yang kelihatan agak berantakan dengan kertas yang menggunung sampai berserakan di dekat kaki Namjoon.

Sedangkan di sampingnya, terdapat meja belajar Taehyung yang berisi berbagai bungkus camilan dan juga baju kotor miliknya. Tak ada satu pun buku yang berada diatas sana, Taehyung merasa heran melihat meja belajarnya sendiri yang terlihat seperti tempat pembuangan sampah.

Sebenarnya apa yang dilakukan Taehyung selama ini? Kenapa ia baru sadar jika meja belajarnya sangat berantakan sama halnya dengan ranjang miliknya?

Andai ia satu kamar dengan Hoseok, setidaknya masih ada yang mau membantunya bersih bersih, minimal mungkin menegurnya tanpa jeweran di telinga seperti Jin.

Lah ini? Udah Taehyung jorok, sekamar dengan tangan penghancur Namjoon. Klop, paduan manusia yang saling melengkapi satu sama lain.

"Hyung, bisa kau tolong aku?"

"Hmm? Membantu apa?" tanya Namjoon yang masih sibuk berkutat dengan tumpukan kertas dihadapannya.

"Bantu aku mengangkat kasur ku keluar, hyung."

Dapat Taehyung lihat, Namjoon agak tersentak mendengar permintaannya barusan. Dan saat itulah Namjoon langsung mengusap tengkuknya berkali-kali, sebelum akhirnya menoleh kearahnya dan tersenyum hambar.

"Maaf, aku sibuk. Minta tolong yang lain saja, ya?"

Taehyung tau, banyak resiko yang akan ia dapat jika meminta bantuan dari Namjoon. Benda miliknya pasti rusak, dan juga proses hancurnya benda tersebut selalu bervariasi.

Bangtan LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang