Taehyung masuk kedalam apartemen dengan menenteng dua kantong belanjaan, pasalnya ia diminta belanja oleh Jin karena hanya ia yang tengah menganggur di apartemen.
Jungkook tengah belajar dengan Jimin karena ia akan mewakili sekolahnya di perlombaan cerdas cermat, bahkan Taehyung sempat tak percaya akan hal itu.
Hoseok dan Namjoon masih di kampus. Maklum, mahasiswa tingkat akhir.
Sedangkan Yoongi, ia sedang keluar kota untuk mewakili studio musik tempatnya bekerja, karena ia merupakan penulis yang paling handal disana. Meskipun ia sering ketiduran di Studio(?)
Sampai didalam apartemen, dapat Taehyung lihat Jin dengan santainya tengah membaca resep masakan dengan roti bakar ditangannya.
Membuat Taehyung bergumam dengan kesal, bagaimana tidak? Cuaca diluar sangat panas, dan juga ia khawatir jika kulitnya menjadi gelap. Padahal, ia ingin sekali menyaingi warna kulit Yoongi, namun hal itu sangat mustahil.
"Ini belanjaannya, hyung." ujar Taehyung sembari meletakkan belanjaan dihadapan Jin.
"Akhirnya, kenapa lama sekali?"
"Masih untung udah aku belikan." batin Taehyung.
"Karena ada diskon besar-besaran, hyung. Bahkan aku hampir tak bisa bernafas berada diantara ibu-ibu yang rebutan semua barang."
Jin mengabaikan jawaban Taehyung barusan, dan beralih pada isi kantong belanjaan yang nampak penuh.
"Kau yakin sudah membeli semua bahan yang kutulis, kan?"
"Iyaa.." jawab Taehyung yang berlalu menuju dapur dan mulai membuka pintu kulkas.
Disisi lain, Jin mulai mengeluarkan semua bahan yang dibeli oleh Taehyung.
"Minyak goreng, selada, wortel, jamur, kucai, tepung jagung, margarin, susu pesanan Jimin(?), daging sapi, es krim... Eh? Mengapa ada es krim disini?!" tanya Jin pada Taehyung yang masih sibuk didepan kulkas.
"Apa, hyung?" Taehyung langsung berjalan menghampiri Jin.
"Mengapa kau membeli es krim, Tae? Aku tidak menulisnya tadi?"
"Ooh, diluar panas, jadi aku membeli es krim untuk Kumakan diapartemen. Toh, es krim di kulkas sudah habis." ujar Taehyung sembari mengambil es krim dari tangan Jin dan segera melahapnya sembari duduk bersila di sofa.
Jin memaklumi jawaban Taehyung barusan, lagipula ia memberikan uang lebih pada Taehyung tadi.
Ia mulai mengecek bahan yang telah dibeli Taehyung kembali, namun baru beberapa saat ia mengecek, Jin kembali tercengang dengan barang yang baru ia keluarkan dari kantong belanjaan.
''Loh? Kenapa ada gulali disini, Tae?"
"Ooh, aku ingin membelinya, hyung."
Sekali lagi, Jin memaklumi hal yang diutrakan oleh Taehyung barusan.
"Tae?! Mengapa kau membeli snack sebanyak ini?!"
Nampaknya Jin mulai kesal akan hal itu, pasalnya sebagian belanjaan yang ia tulis tidak dibeli oleh Taehyung. Malahan ia membeli barang lain dan juga ia membeli snack 5 bungkus ukuran besar.
"Aku..."
"Aish! Kau membuatku kesal. Sudahlah, makan saja semuanya. Aku pergi keluar saja!"
Jin langsung mengambil jaket dikamarnya, setelahnya ia langsung keluar dari apartemen dan menutup pintu dengan keras, meninggalkan belanjaan yang masih berserakan diruang tengah.
Bahkan Taehyung sampai tersedak es krim yang ia makan karena terkejut dengan tingkah Jin barusan, Taehyung mengendikkan bahu dan kembali melahap es krim miliknya.
"Wah, wah! Kau makan es krim dengan nikmatnya tanpa berbagi pada kami, hyung?!" teriak Jungkook yang baru turun dari kamarnya, dengan Jimin yang berada dibelakangnya.
"Apa?" tanya Taehyung yang masih sibuk dengan es krimnya.
"Aku mau, hyung!" Jungkook langsung merebut es krim dari gengggaman Taehyung.
Melihat sikap Jungkook, Taehyung menghembuskan nafasnya dengan gusar. Ia langsung menyalakan televisi dengan Jungkook yang tengah asik memakan es krim miliknya.
"Mengapa seluruh belanjaan ada disini, Tae?" tanya Jimin.
"Jin hyung meninggalkannya begitu saja."
"Ooh, mengapa kau tak mengemasinya? Uuu, akhirnya susu(?) pesananku sudah datang."
"Dasar, yang membelikannya saja tadi aku." batin Taehyung.
Melihat Jungkook yang masih asik memakan es krim miliknya, muncul ide jahil di benak Taehyung.
"Memangnya kau yakin bisa menang, Kuk?" tanyanya pada Jungkook.
"Tentu saja!" jawab Jungkook dengan es krim yang masih memenuhi mulutnya.
"Yah.. Aku khawatir jika kau kalah. Lagipula, seharusnya kau tidak makan es krim. Karena menurut penelitian, es krim dapat membuat otak beku dan otomatis membuat otak lemot." ujar Taehyung panjang lebar.
"Ah! Tidak kok, kau mengarang kan', hyung?"
"Tidak! Aku serius, bagaimana nasib sekolah kita jika kalah? Seharusnya..."
"Sudahlah, Tae." potong Jimin dengan cepat.
Jimin segera menyela omongan Taehyung karena Tehyung semakin menggoda Jungkook, Jimin khawatir jika Jungkook menjadi pesimis dan kalah.
"Jangan kau dengarkan dia, Kuk. Sudah, lanjutkan makanmu."
Taehyung menjulurkan lidah kearah Jimin dan segera beranjak dari tempatnya duduk, ia mulai membuka pintu apartemen dan keluar.
Namun, sebelum ia keluar. Ia melongokkan kepala miliknya dan berucap sesuatu pada Jungkook.
"Jungkook, jika kau makan banyak es krim, nanti kau jadi bantet seperti Jimin-ah!!!" teriak Taehyung dengan nyaring dan langsung berlari menjauhi apartemen.
TBC....
Maklumin aja sikapnya Tae, entar kalo udah gemes aku karungin terus bawa pulang. *Eh?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Life
FanfictionAttention! Cerita ini hanyalah cerita ringan yang cocok dibaca disaat waktu luang, cerita ini bukanlah cerita bersambung yang memiliki konflik yang berat. Cerita ini ditulis untuk menghibur para pembaca, thanks buat yang udah mampir. ______________...