Yoongi

484 59 19
                                    

"Hyung, ayolah. Temani aku pergi ke toko buku, sebentaaarr saja."

"Tidak."

Jungkook mengerucutkan bibirnya dengan kesal.

"Sebentar saja, hyung. Nanti apapun yang aku mau, harus kau belikan."

Yoongi mengernyit heran dengan ucapan Jungkook barusan. "Kau ini bicara apa? Bicaramu terbalik, seharusnya kau bilang, 'apapun yang kau mau, akan kubelikan.' mengapa kau konyol sekali?"

Lagi, Jungkook mengerucutkan bibirnya dengan kesal. Tapi, mau bagaimana pun Jungkook harus berhasil membujuk Yoongi agar mau mengantarnya ke toko buku.

"Halah, cuman sebentar kok, hyung." rengek Jungkook.

"Ajak Jimin atau Taehyung saja, biasanya kau lengket dengan mereka."

"Tidak bisa, mereka pergi latihan basket."

"Bukankah mereka sedang di halaman belakang?"

Jungkook menggaruk tengkuknya yang tak gatal, mengerjapkan matanya beberapa saat agar menemukan ide cemerlang.

"Tidak mau! Aku maunya sama Yoongi hyung!"

Batin Yoongi berteriak keras, ingin menonjok bocah didepannya ini dengan keras. Bisa-bisanya Jungkook mengganggu dirinya yang tengah bersantai di sofa ruang tengah, padahal hari ini ia dapat jatah cuti kerja.

Yoongi menatap Jungkook dengan kilatan sinis. "Apapun alasanmu, aku tak akan menemanimu."

Final. Perkataan Yoongi tidak bisa diganggu gugat, membuat Jungkook berkeringat dingin karenanya.

'Bisa gagal rencana ini.' batin Jungkook.

"Hyung-"

"Jimin! Taehyung! Temani Jungkook ke toko buku!" teriak Yoongi.

Jungkook tercengang mendengar teriakan nyaring Yoongi barusan, jarang-jarang ia bisa mendengar suara keras Yoongi.

Jimin dan Taehyung berjalan tergopoh-gopoh menuju ruang tengah, menghadap Yoongi dengan tegap bak seorang tentara siap tempur.

"Maaf, hyung. Kami sedang mengamati tingkah polah semut di halaman belakang." ucap Taehyung dengan kaca pembesar di tangan kanannya.

"Benar, hyung. Kami tak bisa meninggalkan tugas ini begitu saja. Nilai kami bisa anjlok jika tak melakukannya." sambung Jimin.

Karena Jimin merupakan salah satu orang yang paling di percaya Yoongi, ia bisa mempercayai alibi Jimin barusan. Dengan terpaksa Yoongi menyanggupi permintaan Jungkook untuk menemaninya ke toko buku.

Meskipun Yoongi merutuk dalam hati karena harus mengikuti salah satu rencana para teman-temannya yang lain.

Ya, Yoongi berulang tahun hari ini. Dan yang pasti, paksaan Jungkook padanya saat ini merupakan salah satu rencana yang dibuat.

Bukannya sombong apalagi geer, namun kenyataannya memang begitu.

Yoongi mendengar semuanya. Mulai dari Jungkook yang akan mengajaknya ke toko buku, dan selagi ia pergi, penghuni lain akan menyiapkan kejutan ulang tahun untuk Yoongi. Bagi Yoongi, segala hal yang mereka siapkan terlalu merepotkan, dan buang-buang tenaga.

Yoongi sudah mengetahui segalanya akibat tak sengaja menguping, lagipula mereka semua kurang handal. Merencanakan sesuatu di ruang tengah dengan volume suara yang keras, sedangkan Yoongi tengah berusaha tidur di sofa didekat mereka, Yoongi yang belum tidur mendengar segalanya.

Hanya saja, karena sikap tsundere Yoongi, ia jadi tak tega jika harus menggagagalkan rencana yang sudah dipersiapkan khusus untuknya. Jadi, ia akan berpura-pura terkejut dengan kejutan yang dibuat untuknya nantinya.

Bangtan LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang