Taehyung yang tengah asyik menggali emas, alias ngupil, dikejutkan oleh Hoseok yang tiba-tiba menarik kasar lengannya.
Karena kehilangan keseimbangan, tubuh Taehyung limbung. Bak drama Korea kebanyakan, tubuh Taehyung berakhir jatuh kedalam rengkuhan Hoseok dan terjadi adegan saling tatap mata setelahnya. Sungguh dramatis.
Menyadari posisi mereka berdua yang terlalu berlebihan, mereka kompak berdiri tegap, seolah-olah tak terjadi hal apapun sebelumnya.
Taehyung berdeham sebentar kemudian menatap Hoseok yang tengah menatap intens dirinya, karena risih, Taehyung langsung menatap Hoseok dengan jengah.
"Kenapa? Baru menyadari jika diriku ini tampan, hyung?" tanya Taehyung dengan percaya diri.
"Tidak juga. Hanya saja, ada upil di dekat bibirmu."
Syaland. Taehyung tak menyadarinya, bisa habis harga dirinya. Bisa-bisa tingkat ketampanannya juga berkurang seiring dengan harga dirinya yang anjlok akibat hal barusan.
Dengan tergesa, Taehyung langsung menyingkirkan hal yang dimaksud oleh Hoseok barusan. Setelahnya, Taehyung langsung menyugar rambutnya dan bersikap sok cool, berusaha mengembalikan sedikit harga dirinya yang berceceran.
"Ada apa, hyung? Kenapa kau menarik lenganku?"
Hoseok memegang bahu Taehyung sambil tersenyum lebar. "Sungguh, kau penyelamat ku!" ucap Hoseok dengan gembira.
Taehyung kembali menyugar rambutnya akibat pujian Hoseok, ia tau jika ia ini tampan dan berguna bagi orang lain. Iya, kan?
"Oleh karena itu, bisa kau tolong diriku, Tae?"
"Tentu saja, penyelamatmu ini bisa diandalkan dalam hal apapun itu."
"Benarkah? Kalau begitu, bisa kau tolong pegang pintu kamar mandi agar tidak terbuka? Pintunya rusak, dan aku ingin mandi."
Ekspresi Taehyung langsung berubah 180°, dari wajah berbinar menjadi muram. Apa-apaan ini? Permintaan apa pula yang diminta Hoseok barusan?
"Am i a joke to you?"
Hoseok mengerucutkan bibirnya dengan kesal. "Ayolah! Aku ingin mandi, lagipula menjaga pintu kamar mandi agar tak terbuka bukan hal yang berat, bukan?" pinta Hoseok sekali lagi.
Sebenarnya, Taehyung ingin menolak permintaan Hoseok. Hanya saja, melihat tatapan memelas Hoseok membuat ulu hati Taehyung berkedut, seolah-olah meminta Taehyung untuk membantu Hoseok sekarang juga.
Taehyung menghembuskan nafasnya dengan pasrah. "Baiklah, baiklah. Aku akan membantumu, tapi dengan satu syarat, hyung."
Hoseok mengangkat sebelah alisnya dengan penasaran. "Syarat? Syarat apa itu?"
Taehyung menatap Hoseok dan tersenyum lebar. "Kau harus mentraktir ku makan ramen tiga porsi, ya?"
Taehyung langsung meringis tatkala kepalanya mendapat jitakan penuh kasih sayang dari Hoseok, tepat setelah ia menyelesaikan perkataannya barusan.
"Heh?! Permintaan mu sungguh keterlaluan! Kenapa tidak sekalian tokonya kau minta, huh?'' sindir Hoseok.
"Ha? Kalau boleh, aku mau kok, hyung."
Dan lagi-lagi, Taehyung mendapat tindak kekerasan dari Hoseok akibat jawaban polosnya.
Habis, Hoseok gemas dengan bocah dihadapannya ini. Sebenarnya bocah dihadapannya ini polos atau kurang pintar, sih?
''Sudahlah! Cepat jagakan pintu untukku."
Hoseok menyeret lengan Taehyung menuju kamar mandi, karena hal itu, Taehyung langsung meronta meminta untuk dilepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Life
FanfictionAttention! Cerita ini hanyalah cerita ringan yang cocok dibaca disaat waktu luang, cerita ini bukanlah cerita bersambung yang memiliki konflik yang berat. Cerita ini ditulis untuk menghibur para pembaca, thanks buat yang udah mampir. ______________...