Malam sudah sangat larut, hanya ada suara hewan malam yang menemani keheningan tengah malam.
Kabut menghiasi setiap sudut lingkungan, menambahi kesunyian malam yang semakin larut.
Keadaan apartemen tak berbeda jauh, gelap gulita. Pasalnya, para penghuni selalu mematikan seluruh lampu apabila malam sudah sangat larut, atau mungkin saat semua penghuni apartemen sudah pergi tidur.
Tak ada yang aneh saat ini, hanya ada keheningan yang menyergap. Berbanding terbalik dengan keadaan di siang hari yang selalu dihiasi keributan, suasana di malam hari akan berubah drastis. Sunyi dan tenang.
Semua orang nampak tidur tenang di ranjang mereka masing-masing, kecuali satu kamar.
Kamar Jungkook nampak agak penuh malam ini, dikarenakan ia tidur bertiga dengan Jimin dan Taehyung. Alhasil, ia harus berdesakan dengan mereka berdua. Terlebih lagi tubuh Jimin yang agak bongsor cukup menghabiskan banyak tempat.
Meskipun berdesakan, mereka nampak nyaman dengan posisi tidur mereka.
Jimin yang memeluk erat Jungkook yang tidur di tengah, Jungkook yang tidur membelakangi Jimin yang kini tengah memeluknya erat dan memilih untuk tidur menghadap kearah Taehyung, sedangkan Taehyung nampak nyaman dengan posisi tidur menungging andalannya.
Alasan mereka tidur di kamar Jungkook malam ini, dikarenakan Jungkook yang merengek minta ditemani saat tidur.
Ia bilang, akhir-akhir ini udara sangat dingin, sehingga ia membutuhkan orang lain untuk membantunya menghangatkan tubuh. Dan dengan tidur beramai-ramai seperti ini terbukti ampuh untuk menghalau hawa dingin yang menusuk.
Meskipun Jimin sempat menolak untuk tidur di kamar Jungkook malam ini, tetap saja, mata bulat Jungkook dan juga sikap memelasnya dapat meruntuhkan pertahanan orang lain di sekitarnya.
"Eugh." Taehyung menendang selimut yang menutupi tubuhnya, padahal hawa malam sangat dingin.
Jungkook yang merasakan pergerakan di sampingnya bergumam tak jelas, ia langsung mengeratkan selimut yang menutupi tubuhnya, dan menyingkirkan lengan Jimin yang dengan nyamannya memeluk tubuhnya.
Jungkook meraba-raba sekitarnya, mencari guling iron man miliknya, dan tentu saja ia tak bisa menemukannya, karena ia memindahkannya ke dalam lemari tadi.
Dengan mata yang masih tertutup, Jungkook menarik sesuatu disampingnya, lengan Taehyung tepatnya. Kemudian memeluk Taehyung dengan erat, Jungkook mengira jika Taehyung adalah guling miliknya saat ini.
Sedangkan Taehyung masih anteng-anteng saja, seolah ia tak terusik dengan pelukan erat Jungkook.
Jimin mulai terusik dalam tidurnya, pasalnya seluruh selimut digunakan oleh Jungkook, sehingga ia menggigil kedinginan dalam tidurnya.
Bukan hanya sampai disitu, Jimin terkena tendangan kaki Jungkook sehingga terjengkang dari atas ranjang. Rintihan Jimin langsung terdengar setelahnya.
"Aih, seharusnya aku tak menerima ajakan Jungkook untuk tidur disini tadi." gumam Jimin dengan suara serak dan mata yang agak terpejam.
Dengan rasa kantuk yang masih melekat kuat ada dirinya, Jimin melirik jam dinding berbentuk wortel di kamar Jungkook, jam masih menunjuk pukul 1 dini hari.
Jimin langsung menghembuskan nafas dengan gusar setelahnya, bukan tanpa alasan, Jimin akan sulit tidur kembali jika tanpa sengaja terjaga di malam hari. Dan lebih parahnya lagi, ia harus sekolah besok. Bisa gawat jika ia mengantuk sampai ketiduran di kelas, bisa-bisa 'gelar most wanted' miliknya lenyap.
Dengan perasaan dongkol, Jimin memutuskan untuk duduk bersandar di ranjang Jungkook. Mengabaikan Jungkook dan Taehyung yang tidur tenang di sampingnya, Jimin tengah berusaha kembali tidur saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Life
FanfictionAttention! Cerita ini hanyalah cerita ringan yang cocok dibaca disaat waktu luang, cerita ini bukanlah cerita bersambung yang memiliki konflik yang berat. Cerita ini ditulis untuk menghibur para pembaca, thanks buat yang udah mampir. ______________...