"You can't stop me lovin' myself!!!..~ ooooouuooo~"
PRAAANNGG....
"Semoga, aku masih bisa bernafas esok."
"Suara berisik apa itu, hyung?"
Degup jantung Namjoon berdetak 3 kali lebih kencang dari biasanya, tatkala mendengar suara Jungkook barusan. Bukan berarti ia tengah jatuh cinta, melainkan khawatir jika kelakuannya dilaporkan kepada Jin oleh Jungkook.
Bagaimana tidak? Ia telah memecahkan tiga piring mahal milik Jin. Dengan bulu kuduk yang merinding membayangkan amarah Jin, Namjoon segera memunguti pecahan piring tersebut.
"Apa yang kau lakukan.... ASTAGA!!! APA YANG TELAH TERJADI, HYUNG?!"
"Pssstt!! Jangan berisik!!"
Jungkook langsung membekap mulutnya dan mengangguk, namun baru sebentar diam, matanya menangkap pemandangan mengerikan dihadapannya.
"HYUUNGGG!!! TANGANMU BERDARAH!!!!"
"Kenapa kalian berisik sekali?!" teriak Jin dari ruang tengah.
"Tamatlah riwayatku..." ucap Namjoon dengan pasrah.
Tak lama, Jin sudah nongol didekat Jungkook berdiri. Dan tentu saja, teriakan khas nan nyaring menggema dipenjuru apartemen.
"Namjoon!! Apa yang telah kau lakukan?!"
Jin berjalan mendekat dengan rasa marah dan kasihan terhadap Namjoon.
"Triple kill, sekaligus?!" tanya Jin dengan rasa marah yang sudah sampai diubun-ubun.
"Apa maksudmu, hyung?" tanya Jungkook dengan polosnya
*Eoh, Jungkook minta dipolosin rupanya(͡° ͜ʖ ͡°)
"PIRINGKU PECAH TIGA SEKALIGUS, KUK!!"
"Nggak usah nge-gas kali, nyed." ucap Jungkook dengan pelan.
Jin memandang piring pecahnya, kemudian memandang keadaan tangan Namjoon. Rasa marah bercampur dengan rasa simpati terhadap Namjoon.
Jin menarik nafas panjang, guna mengurangi emosinya. Dengan emosi yang mulai mereda, ia segera meminta Namjoon untuk menyingkir.
"Aku yang akan membersihkannya, sebaiknya kau obati terlebih dahulu lukamu." ujar Jin sambil memunguti pecahan piring tadi.
"Baik, terimakasih hyung." ujar Namjoon.
"You can't stop me lovin' myself!!!..~ ooooouuooo~" tiru Jungkook saat Namjoon menyanyi tadi.
Namjoon menatap sinis kearah Jungkook, dan segera beranjak untuk mengambil kotak P3K. Setelahnya, Namjoon segera mengambil obat merah dan juga kain kasa untuk menutupi luka miliknya.
Baru saja ia ingin menuang obat merah tersebut, Namjoon malah menumpahkan semua isinya kelantai.
#nista banget Namjoon disiniㅋㅋ
Karena panik, ia segera mengambil kain yang ada disekitarnya. Kebetulan, ada sebuah kain merah disampingnya. Tanpa pikir panjang, ia menggunakan kain itu untuk mengelap lantai.
"Jungkook udah mandi... Tak tun tuang... Tak tun tuang..."
#masih aja nih lagu_-
Baru saja datang, Jungkook langsung terdiam dan menunduk dalam-dalam. Ia mengepalkan tangannya, dengan senyum sinis yang ia paksakan. Sedangkan Namjoon masih belum menyadari hal tersebut.
"Hyung?" panggil Jungkook masih sambil menunduk.
"Oh, kumohon jangan laporkan kepada Jin hyung." ujar Namjoon.
"Bukan itu." ujar Jungkook dengan nada rendah dan menakutkan.
"Jadi?"
"Itu kain iron man milikku.'' jawab Jungkook yang langsung menatap Namjoon dengan tajam.
'Gawat! Jungkook ngamuk.' batin Namjoon.
Jungkook langsung berjalan mendekati Namjoon, sedangkan Namjoon berjalan mundur seiring dengan langkah Jungkook.
"Maaf.. Maaf.." pinta Namjoon.
"Maafmu tidak cukup, hyung." ujar Jaungkook.
Jungkook dengan mata yang memerah berjalan semakin dekat, semakin dekat, dan semakin dekat kearah Namjoon.
Namun tiba-tiba...
''Hueeeeee!!! Jin hyung!!" teriak Jungkook sambil berakting menangis.
''Habis sudah" ujar Namjoon dengan pasrah.
Benar saja, Jin langsung datang dan berkacak pinggang didepannya. Namjoon dengan segala kepasrahannya, hanya menunduk lesu karenanya.
"Satu masalah belum selesai, kau menambahinya lagi." ujar Jin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Maaf."
Permintaan maaf kembali terucap dari mulut Namjoon, Jin kembali memakluminya. Hanya saja, Jungkook nampak tak terima.
Jungkook menyenggol lengan Jin, dan memberi isyarat tentang kain iron man miliknya.
"Karena kau sudah menodai(?) kain iron man milik Jungkook, kau harus mencucinya sampai bersih."
"Tapi hyung, obat merah sulit hilang pada kain." sergah Namjoon.
"Percaya pink, lupakan noda. Pakek van*sh sana!"
Jin sangat menyukai produk dengan slogan; 'percaya pink, lupakan noda' itu, dengan alasan karena wadahnya yang berwarna pink.
Namjoon menghembuskan nafas dengan gusar, ia langsung membungkus lukanya dengan handsaplast dengan asal dan pergi begitu saja.
"Memangnya kau punya uang, hyung?'' tanya Jungkook.
"Punya!"
Namjoon langsung mengeluarkan uang dari dalam sakunya, namun karena ia menariknya terlalu kencang, uang miliknya sobek menjadi dua bagian.
"Masih ada, hyung?" cecar Jungkook.
"TUH MULUT, APA KNALPOT BAJAJ? NYEROCOS TERUS DARI TADI. GUA SUMPAL PAKEK SEMPAK TAEHYUNG TAU RASA LO!!!"
TBC...
I am back, dengan cerita yang semakin garing:')
Jan lupa vote+follow my account. Ada rencana kalo followers nya tambah banyak, bakalan ada cerita baru.
#Maksa😥😥
![](https://img.wattpad.com/cover/154456537-288-k476281.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Life
FanficAttention! Cerita ini hanyalah cerita ringan yang cocok dibaca disaat waktu luang, cerita ini bukanlah cerita bersambung yang memiliki konflik yang berat. Cerita ini ditulis untuk menghibur para pembaca, thanks buat yang udah mampir. ______________...