"Malam ini kau sekamar dengan Namjoon dan juga Taehyung."
Jungkook yang sebelumnya anteng membersihkan mainan iron man miliknya langsung berseloroh tak terima, pasalnya Seokjin membuat keputusan secara sepihak tanpa bernegosiasi dengannya.
Apa-apaan ini? Jungkook harus berbagi kamar dengan dua orang sekaligus? Hei, kamar Jungkook terlalu nyaman untuk dibagi.
"Tidak bisa, hyung! Kamarku adalah wilayah pribadiku!" Jungkook berucap dengan mata bulatnya yang kini menatap Seokjin dengan murka.
''Jangan berlebihan, hanya untuk beberapa hari. Lagipula jika genteng nya sudah diperbaiki, mereka bisa kembali ke kamar mereka seperti semula."
"Hyungg... Apa saja selain sekamar dengan mereka..." rengek Jungkook semakin menjadi-jadi.
Seokjin mendengus kesal, menyentil dahi Jungkook sekilas lantas mengambil salah satu mainan iron man milik Jungkook dengan asal. Kini ia berlagak ingin mematahkan mainan tersebut menjadi dua.
''Biasanya kau tak keberatan sekamar dengan Taehyung ataupun Jimin, kenapa sekarang tak boleh? Apa karena ada Namjoon?" Seokjin mulai melancarkan aksinya. "Kalau tak mau, aku tak segan mematahkan iron man ini menjadi dua." ancam nya.
Jungkook menggembungkan pipinya dengan kesal, kenapa harus dengan ancaman seperti ini, sih? Jungkook dibuat semakin dongkol saja.
Sebenarnya Jungkook tak masalah berbagi kamar dengan siapapun itu, hanya saja beberapa hari kedepan Jungkook berniat untuk begadang menyelesaikan game online terbaru miliknya. Jika semisal ia memiliki teman sekamar, tentu saja rencana miliknya tersebut tak akan berjalan sesuai dengan keinginannya.
Bukan tanpa alasan, Seokjin melarang Jungkook maupun kedua teman seperjuangan untuk begadang, ia bilang anak SMA harus mendapat waktu istirahat yang cukup, dikarenakan mereka sedang dalam masa pertumbuhan.
Namun yang terlintas dibenak Jungkook, anak SMA sebenarnya tak jauh berbeda dengan orang-orang dewasa kebanyakan.
Bagaimana tidak? Anak SMA berangkat pagi, pulang sore, atau mungkin sampai malam jika mengikuti kelas tambahan. Belum lagi tugas rumah yang diberikan yang tentu saja jumlahnya tak sedikit. Bagi anak-anak yang mengikuti ekstrakulikuler, mereka juga harus pandai-pandai mengatur waktu.
Lalu, dimana letak perbedaannya? Jungkook rasa semua sama saja, beban hidup anak SMA tak berbeda jauh dengan orang-orang dewasa, hanya saja banyak orang yang tak menyadarinya, mereka memandang sebelah mata tentang beban anak sekolahan.
Kesal Jungkook jadinya.
"Jadi bagaimana, mau tidak?" tanya Seokjin memecah keheningan.
Jungkook menghembuskan nafasnya dengan pasrah, ia hanya mampu mengangguk sebagai jawaban. Melihatnya, tangan Seokjin langsung tergerak untuk mengusak rambut Jungkook dengan gemas. "Nah, seperti ini Jeon Jungkook yang kuharapkan."
Setelahnya Seokjin melesat pergi, meninggalkan Jungkook yang kini mulai merapikan mainan nya tanpa minat. Mood Jungkook turun drastis.
"Kenapa sih, genteng apartemen harus bocor? Lagipula kenapa Seokjin hyung tidak memanggil tukang sekarang saja? Mengesalkan sekali." omel Jungkook dengan bibir mengerucut sebal.
"Jungkookie, malam ini kita sekamar~"
Taehyung langsung merangkul bahu Jungkook dengan antusias, sedangkan Jungkook hanya diam saja tak menanggapi ucapannya barusan.
"Kenapa? Tak bisanya kau semurung ini, padahal biasanya kau bersemangat jika akan sekamar denganku."
Jungkook tetap diam, membuat Taehyung gemas karenanya. "Apa karena ada Namjoon hyung? Ah, haruskah dia kusuruh tidur di loteng saja?"
![](https://img.wattpad.com/cover/154456537-288-k476281.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Life
FanfictionAttention! Cerita ini hanyalah cerita ringan yang cocok dibaca disaat waktu luang, cerita ini bukanlah cerita bersambung yang memiliki konflik yang berat. Cerita ini ditulis untuk menghibur para pembaca, thanks buat yang udah mampir. ______________...