29

401 44 0
                                    

"Nah ini dia Pak negara datang," celetuk Axel ketika melihat Gelvan datang mendekat, lalu ikut terduduk.

"Ke mana aja, lu? Udah sekitar tiga abad gak ikut nongki-nongki," tawa Julian

"Alay, lu, Panjul!" Axel memekik.

"Ya, sorry. Gue lagi ngurusin buat acara anniversary sekolah kita." Gelvan terkekeh kecil.

"Biasalah, Bapak Ketos. Sibuk!" sungut Julian.

"Acara apa yang mau diadain OSIS, Van?" tanya Lio.

"Halah... Paling juga Prom night lagi." Julian mencibir.

"Makanya kalo mau ngehina, Googling dulu, sono! Prom night itu buat kelulusan, Panjul!" Axel menepuk jidat Julian yang seperti lapangan sepak bola itu.

"Ya pokoknya mau Prom night atau apalah namanya. Pasti sama kayak taun-taun kemaren, kan?" Julian bertanya pada Gelvan.

"Emang. Tapi bakal ada yang beda." Gelvan membalas.

Setelah itu, Gelvan melirik sekeliling. Cowok itu sadar satu hal.

"Damar mana? Bukannya tadi dia masuk?" bingung Gelvan.

"Lo kayak gak tau anak itu aja," timpal Axel.

"HAI, HAI, HALO!!"

Keempatnya langsung menengok ke arah suara nyaring tersebut, yang sudah tidak diragukan lagi berasal dari Aura itu.

Cewek itu duduk mepet-mepet di samping Gelvan dengan senyumannya yang genit.

"Kok kalian nongkrong gak ngajak, sih?" tanya Aura seperti merajuk.

"Emang lo siapanya kita-kita?" lontar Axel.

"Loh? Kalian lupa? Bukannya gue udah resmi jadi anggota Scorpion, ya? Iya, kan, Van?" Aura menyenggol pundak bidang milik Gelvan.

"Sejak kapan?"

Pertanyaan Gelvan yang barusan Aura dengar tadi itu sangat-sangat menusuk.

"Kok lo gitu, sih, sama gue? Pokoknya gue mau join Scorpion! Titik! Biar bisa jagain lo," rengeknya pada Gelvan.

"Emang si Gelvan anak TK pake dijaga segala? Lebay, lo," cemooh Julian.

"Diem, ya, lo, Panjul. Gue gak minta pendapat dari lo!" sarkas Aura.

"Kalo gue gak bisa gabung di OSIS buat jagain lo, seenggaknya gue bisa jagain lo di Scorpion. Ya? Ya? Gue mau... Pleaseeee," pinta Aura disertai dengan ekspresi puppy eyes-nya.

Tapi nihil. Gelvan tidak iba sama sekali. Bukannya tergerak hati untuk menuruti apa mau Aura, cowok itu justru makin jijik dengan perilaku cewek satu ini.

"Lo di Scorpion juga pasti cuma bikin ribet doang." Axel menimpali.

"Heh! Gue gak butuh ceramah dari lo semua, ya. Gue cuma perlu Gelvan bilang iya. Simpel, kan?"

"Buat apa Gelvan bilang iya kalo dia sendiri bahkan udah bukan anak Scorpion lagi?" ucap Lio yang membuat Aura terbelalak sempurna.

"Hah?! Maksudnya?!"

"Lo budek? Gelvan udah out dari Scorpion. Jadi gak ada gunanya lo ngemis-ngemis," kesal Julian.

"Ih!! Kok gak ada yang ngasih tau gue?!"

"Van! Lo tega, ya, gak bilang-bilang kalo lo udah keluar dari Scorpion. Kenapa gak ngomong, sih?!" Aura histeris.

"Penting buat lo? Enggak, kan?"

G E L V A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang