"Om lagi sibuk, angkot gak ada, ojek gak nongol... Gimana mau pulang, coba? Tai, lah, semua!" Thalea misuh-misuh kesal di pinggir jalan.
Saat sibuk melirik kanan-kiri, matanya tidak sengaja melihat sosok cowok yang tidak asing sedang bermain ponsel.
"Ngapain dia di sini?" gumam Thalea menyadari bahwa cowok yang dilihatnya adalah Playboy.
"Elo lagi? Ngapain di sini?" ucap Thalea yang sukses membuat fokus Playboy pada ponselnya jadi buyar.
"Loh? Bukannya kemarin kita janjian buat ketemu?" tanya Playboy.
Thalea diam sejenak, "Oh masa, sih? Lupa, gue hehe."
"Gak apa-apa. Tapi kenapa jam segini belum pulang? Ini jamnya murid pada pulang, kan?" Playboy bertanya.
"Kan katanya gue janjian sama lo."
"Oh, iya. Gue lupa, hehe."
Aduh... Setan, nih, cowok. Bikin jantung gue maraton aja, umpat Thalea dalam hati.
"Terus, kita mau ke mana?" tanya Playboy kemudian.
(^-^)
"Lo yakin mau di sini?" tanya Playboy ketika duduk di halte dengan masing-masing dari mereka memegang satu buah sosis bakar.
"Yakin, lah. Emang kenapa? Lo gak suka di sini?" Thalea bertanya balik.
"Bukan gitu. Tapi kalo hujan, nanti lo kebasahan."
Thalea terkekeh, "Gak akan, kali. Lagian lagi cerah gini. Mana mungkin hujan."
Byurr..!
Tanpa salam dan tanpa permisi, tiba-tiba triliunan tetes air hujan turun dengan lebat begitu saja.
Semesta lagi kenapa, sih?! Sentimen banget sama gue! maki Thalea dalam hatinya.
Akhirnya mereka berdua menunggu hujan reda sembari memakan sosis bakar yang mereka bawa tadi.
"Nah. Mumpung gue inget. Kesekian kalinya kita ketemu, dan gue sama sekali gak tau nama lo," ujar Thalea tiba-tiba.
"Mm... Mm... Gue Makhh."
Inilah akibatnya jika makan sambil bicara. Layaknya Playboy. Thalea hanya dapat mengernyit bingung dengan ucapan cowok ini. Karena yang dapat Thalea artikan hanya kata gue saja.
"Sorry...." Playboy baru menelan makanannya.
"Gue Mark."
Thalea mengangguk saja sembari lanjut menguyah. Tapi ada sesuatu yang cewek itu tunggu.
Jika dalam keadaan seperti ini, biasanya keduanya uakan saling menanyakan nama. Tapi kenapa hanya Thalea yang melakukannya? Apa cowok bernama Mark ini tidak mau tahu namanya?
"Kok lo gak nanya nama gue?" Thalea bertanya dengan wajah agak kikuk.
Sejujurnya, pertanyaan ini sangatlah memalukan. Dan tidak perlu dipertanyakan sebenarnya.
"Gue tau nama lo, kok, Thalea," balas Mark.
Thalea terbelalak, "Hah? Lo cenayang, ya? Kok bisa?"
"Bukan. Di badge." Mark terkekeh pelan.
Astaga. Ingin sekali rasanya Thalea menghilang saja dari muka bumi ini. Bisa-bisanya cewek itu lupa bahwa ia masih memakai seragam.
Untuk menghindari rasa malunya yang sudah sampai ubun-ubun, Thalea kembali memakan sosis Mark dengan lahap.
Maksudnya, sosis yang dibeli oleh Mark tadi.
Cewek itu sampai tidak sadar saos dan mayonese sudah berantakan di mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
G E L V A N
Teen Fiction[Sudah Terbit di Guepedia Publisher] Dm IG @jihadinraz_ untuk pembelian buku. Atau chat WhatsApp ke no. +62 882-0015-86838 - "Pertemuan kita memang sudah menjadi bencana sejak awal." Bertemu dengan gadis keras kepala seperti Thalea Aqeela adalah hal...