94

225 21 4
                                    

(Gelvan on Mulmed)

-

Suara ketukan sepatu pada lantai terdengar kala Gelvan terus mengetuk-ngetukan kakinya ke lantai.

Malam ini, cowok itu tengah berada di rumah Thalea. Ia menunggu cewek itu bersiap-siap untuk pergi ke acara anniversary SMA Trisakti.

Ya. Acaranya malam ini.

Namun, astaga... Ke mana cewek itu? Acaranya akan dimulai sebentar lagi. Dan ia belum melihat Thalea keluar kamarnya.

Sesekali cowok itu melirik jam tangannya, berharap sosok Thalea akan muncul dengan dress indah saat ia menoleh lagi.

Dan syukurlah. Harapan Gelvan terwujud. Dengan mata kepalanya sendiri, cowok itu melihat sosok gadis dengan dress merah muda yang berbentuk semacam bunga pada bagian atas.

 Dengan mata kepalanya sendiri, cowok itu melihat sosok gadis dengan dress merah muda yang berbentuk semacam bunga pada bagian atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thalea melangkah ke arah Gelvan yang hanya membantu di tempatnya. Sepatu hak tinggi dengan warna senada membuat langkah cewek itu semakin terlihat elok.

Hanya satu yang ada di kepala Gelvan kala melihat Thalea saat ini.

Cantik.

Gaun itu, sorot mata itu, seolah menyuruh raga Gelvan untuk diam dan cukup menyaksikan pesonanya. Begitu indah-

*Bruk!!

"Anjing...."

Gelvan membelalak kaget. Cowok itu reflek berlari kecil dan menarik Thalea yang barusan terjatuh itu.

"Hati-hati, Thal...."

Sepasang kekasih itu langsung menoleh pada Linda yang baru saja keluar dari kamar Thalea. Wanita itu tampak sedikit panik.

"Tadi kayak ada yang jatuh. Kamu, ya, Lea?!" tanya Linda khawatir. "Bukan, ada jangkrik jatuh. Iya aku, lah. Berkat sepatu yang Tante kasih ini, nih." Thalea mengusap-usap area kakinya.

"Ya ampun! Kamu gak apa-apa?!"

Thalea terkejut. Ya jujur barusan itu cukup sakit. Tapi apa perlu Linda se-cemas ini?

"Y-ya aku gak apa-apa, sih, Tan-"

"Tante gak ngomong sama kamu! Itu sepatunya baik-baik aja, kan?"

Dahlah.

"Tante beli ini, tuh, khusus buat kamu, loh. Hati-hati pakenya!"

"Makasih banyak sebelumnya. Tapi Tante, kan, tau aku gak pernah pake beginian. Mana heels-nya tinggi banget, lagi," jawab cewek dengan rambut tergerai itu.

Gelvan tersenyum saja melihat perseteruan antara Tante dan keponakan ini. Apalagi mengingat kejadian beberapa detik lalu.

Gelvan kira jika Thalea memakai gaun yang feminim seperti ini akan menjadikannya lebih seperti 'cewek'. Ternyata tidak.

G E L V A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang