68

327 20 0
                                    

(Julian on Mulmed)

-

Maudy Angelista
Aku mau tidur, nih. Nyanyiin satu lagu, dong.

Maudy Angelista
Rabbit Boy, Selly sama Jojo gak mau makan. Aku bingung ini.

Maudy Angelista
Ish, jawab kek.

Maudy Angelista
Rabbit Boy?

Maudy menghela napas panjang begitu melihat isi pesan singkatnya yang sama sekali tidak dibalas oleh Rabbit Boy, sang pacar.

Sudah berhari-hari pacar virtualnya ini menghilang. Indra pendengarnya begitu rindu akan kedatangan suara merdu dari pacarnya itu.

Sebelum tidur, saat makan, bahkan saat Maudy tengah menggosok gigi di kamar mandi pun, Rabbit Boy selalu saja meneleponnya sambil membawakan beberapa lagu.

Tapi mengapa akhir-akhir ini Rabbit Boy seakan menghilang dari muka bumi? Pesan darinya tak dibalas, dan tidak ada kabar sama sekali.

Namun tidak ada yang bisa Maudy lakukan lagi selain terus mengirimi dan menelepon sang pacar.

Ya... Risiko pacaran virtual.

Maudy membanting ponselnya ke kasur dengan kesal, lalu menghampiri kandang Selly dan Jojo yang tidak lain adalah kedua kelincinya.

Memandangi kedua kelinci putih itu, Maudy jadi teringat momen di mana saat pertama kali Rabbit Boy memberikannya dua ekor kelinci ini.

Walaupun ia memang tidak pernah melihat wajah Rabbit Boy selama berpacaran, namun Maudy cukup bahagia. Karena walau Rabbit Boy adalah seseorang yang baru di hidupnya, namun ia seakan telah lama mengenal sang pacar.

F*ck it off.

Semua rasa bahagia itu seakan sirna kala ia sadar Rabbit Boy tidak menghubunginya lagi beberapa hari ke belakang.

Dan semua rasa kesalnya, tiba-tiba teralihkan oleh tingkah kedua kelinci yang tengah ia tatap sedari tadi ini.

Mengapa Jojo seakan menghindari Selly? Tiap kali Selly mendekatinya, kelinci jantan itu selalu menjauh.

"Eh, Jojo gak boleh gitu."

Keluarlah sikap asli Maudy yang selalu berbicara dengan hewan. Tapi persetan saja. Maudy cukup stres dengan Rabbit Boy, jangan sampai ia dibuat lebih pusing akibat tingkah aneh kedua Rabbit-nya ini.

Maudy pun menggendong Selly untuk didekatkan pada posisi Jojo terdiam. Namun kelinci jantan itu nampaknya tidak mau, dan tidak takut menyerang Selly. Bahkan tangan Maudy hampir terluka karenanya.

"Kenapa, sih?"

(^-^)

"Awas ada yang ketinggalan."

Manda mewanti-wanti sang anak 'baik'-nya ini supaya tidak terburu-buru. Bagaimana tidak? Melihat Thalea yang sedang tertatih-tatih berjalan karena bersusah payah memasang sepatu, membuat Manda risi sendiri.

Belum lagi mulut cewek itu yang sedang menguyah roti, dengan tangan yang sibuk memakai sepatu.

Aneh. Sejak kapan seseorang seperti Thalea Aqeela bersemangat seperti ini? Ke sekolah pula. Padahal biasanya, jangankan ke sekolah. Ke kamar mandi saja rasanya Thalea tidak sanggup.

G E L V A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang