(Gelvan on Mulmed)
Yg diketik miring berarti flashback yaww
-
Rapi, bersih, semua kata-kata itu sangat berbanding terbalik dengan keadaan kamar Gelvan saat ini.
Ya. Setelah pertengkarannya dengan Thalea tempo hari, cowok itu memilih untuk pulang ke rumahnya dibanding terus menginap di rumah sang... pacar? entahlah.
Apa Thalea masih mau berpacaran dengannya setelah perkataan menyakitkan yang ia katakan?
Jujur saja, Gelvan sengaja melakukan itu. Ia sengaja berkata hal-hal yang tidak seharusnya didengar Thalea agar cewek itu muak padanya.
Trauma Gelvan ini memang sulit dihilangkan.
Jessie
Kak, Kakak di mana? Kok gak ke sini dari kemarin?Pesan itu... Pesan singkat yang sukses membuat setetes air jatuh dari mata Gelvan. Bisa-bisanya ia pulang ke rumah tanpa mengajak sang adik bersamanya.
Sebetulnya Gelvan tidak ingin meninggalkan Jessie. Hanya saja, ia itu takut akan melampiaskan rasa frustrasinya pada gadis kecil yang bahkan tidak tahu apa-apa itu.
Tapi... Haruskah ia menjemput Jessie?
(^-^)
Maaf, sedang ada perbaikan jalan.
Sial. Apa lagi ini? Masalahnya dengan Thalea sudah cukup membuat Gelvan sakit kepala. Dan ini?
Kira-kira cobaan apa lagi yang akan menghadangnya untuk menjemput Jessie kali ini?
Jessie
Jessie lagi keluar sama Kak Thalea. Semoga Kakak cepet ke sini lagi, ya.Thalea.
Jika biasanya momen-momen menyenangkan teringat oleh Gelvan kala mendengar nama itu, kini malah rasa sakit yang tak tertahankan yang cowok itu rasakan saat nama itu terdengar oleh telinganya.
Bodoh memang. Rasanya tidak adil jika Gelvan merasa sakit padahal cowok itu sendiri yang sengaja menyakiti perasaan Thalea.
Tapi jangan salah. Kalian pikir Gelvan tidak hancur setelah mengatakannya? Menyakiti hati Thalea, sama saja dengan membunuh dirinya sendiri secara perlahan.
Terdengar berlebihan? Oh, tidak sama sekali. Thalea adalah segalanya bagi Gelvan. Ia menyayangi cewek itu lebih dari apa pun.
Tapi justru rasa sayang itulah yang membuat Gelvan seperti ini.
(^-^)
"Heh! Lo gak mau minta maaf ke gue, apa?"
"IYA! GUE SUKA SAMA LO, BANGSAT!"
"Gue suka sama lo, Gelvan Ardhian sayang."
Gelvan sepertinya sudah kehilangan akal sekarang. Entah bagaimana bisa ia tengah melihat wajah Thalea di tengah-tengah luasnya langit.
Awan-awan putih itu seakan membentuk wajah cantik Thalea, dan seolah mengatakan dialog-dialog itu.
Niatnya yang semula hendak menjemput Jessie, tidak tahu kenapa malah membawanya ke tempat yang bahkan Gelvan tak tahu di mana.
Tadinya cowok itu ingin berjalan-jalan saja setelah tahu Jessie sedang berada di luar bersama Thalea.
Jika saja Jessie memberitahu posisinya, mungkin Gelvan akan mengajaknya pulang bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
G E L V A N
Teen Fiction[Sudah Terbit di Guepedia Publisher] Dm IG @jihadinraz_ untuk pembelian buku. Atau chat WhatsApp ke no. +62 882-0015-86838 - "Pertemuan kita memang sudah menjadi bencana sejak awal." Bertemu dengan gadis keras kepala seperti Thalea Aqeela adalah hal...