(Thalea on Mulmed)
-
Berjam-jam perjalanan, akhirnya rombongan Candra berhasil pulang dengan selamat. Mereka baru saja berhenti di tempat parkir sebuah pusat perbelanjaan untuk sekadar membeli camilan kecil.
"Makasih, ya, Mas Deri," ucap Candra.
Deri mengangguk, "Sama-sama, Pak."
"Bukan itu... Terima kasih sudah mau bekerja sama." Candra tertawa.
Waktu menunjukkan pukul dua dini hari. Tentu saja semua penghuni mansion tengah tertidur pulas. Termasuk Candra.
Namun suara dering ponsel membuat Candra terbangun dari tidurnya. Pria itu meraba-raba sekitar ranjangnya untuk mematikan suara tersebut.
Namun saat dicek, ternyata bukan ponselnya yang berbunyi. Melainkan ponsel milik Siska.
Tapi ke mana wanita itu? Siska tidak ada di sampingnya, dan pintu kamar mereka terbuka. Mungkin sang istri tengah ke toilet.
Alhasil Candra sendirilah yang harus mematikan suara ponsel yang berisik itu. Dan akhirnya berhasil.
Suara dering undian berhadiah susu sashet dari ponsel Siska berhasil dimatikan. Tapi yang membuat Candra salah fokus, adalah ketika ia melihat sebuah notifikasi pesan.
Bagas
Ide bagus, honey.Jika saja nama sang pengirim pesan adalah nama perempuan, mungkin Candra tidak akan terlalu peduli.
Namun ini? Sudah namanya nama seorang pria, dan nama itu terdengar tidak asing pula. Bagas. Nama yang sama dengan nama suami Manda.
Bagas
Terus mau sampe kapan kita buang-buang waktu gini, hah?Siska
Ya aku juga lagi mikir. Kok di sini jadi kamu yang gak sabaran?Bagas
Tinggal habisin dia terus kita ke Paris. Selesai, kan?Siska
Kalo gak mau ngasih saran mending diem. Kamu gak membantu.Bagas
Iya-iya.Bagas
Terus kamu ada cara buat ngabisin si Candra?Candra terbelalak ketika membacanya. Yang benar saja. Apa-apaan itu?!
Siska
Belum tau, sih. Tapi yang jelas kalo dia mati aku bakal kaya.Bagas
Bukannya warisannya akan jatuh ke anaknya yang laki-laki itu?Siska
Persetan dengan warisan. Aku bakalan ambil semuanya pas dia mati.Bagas
Ide bagus, honey.(^-^)
Setelah membaca pesan singkat Siska dan Bagas semalam, membuat Candra tidak habis pikir. Ternyata aduan Gelvan selama ini benar.
Siska memang seorang psikopat.
Jadi wajah-wajah itu, dialog-dialog itu, semua yang ada pada diri Siska palsu?
KAMU SEDANG MEMBACA
G E L V A N
Teen Fiction[Sudah Terbit di Guepedia Publisher] Dm IG @jihadinraz_ untuk pembelian buku. Atau chat WhatsApp ke no. +62 882-0015-86838 - "Pertemuan kita memang sudah menjadi bencana sejak awal." Bertemu dengan gadis keras kepala seperti Thalea Aqeela adalah hal...