Thalea sama sekali tidak paham. Apa maksud dari teks pesan ini? Apa akan terjadi sesuatu setelah ini?
Karena Thalea baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung, ia berniat untuk mengembalikan ponsel milik Lio dengan cara membuntuti ke mana cowok itu pergi.
"Pak! Pak! Ojek!" teriak Thalea pada salah seorang pria dengan memakai jaket ojek online.
"Mbak Yuyun, ya?" tebak pria itu.
Thalea sempat bingung. "I–iya! Saya Yuyun! Cepet anterin saya ikutin motor itu, tuh!" Thalea menunjuk ke arah motor Lio yang masih terlihat, walau sudah sangat jauh.
"Tapi perasaan tadi janjiannya gak di sini," lontar sang pria.
"Abang mau duit, gak?!" gertak Thalea.
(^-^)
Thalea memberikan beberapa pecahan uang pada Abang ojek itu, sebelum pergi lebih jauh untuk mengikuti ke mana Lio pergi.
Tapi sangat disayangkan. Cewek itu sudah kehilangan jejak Lio sedari tadi. Perasaannya mengatakan, Lio sudah sampai di tempat ini beberapa menit sebelum ia sampai.
Di sinilah Thalea. Berada di bangunan tua yang cukup terlihat mengerikan dan nampak kumuh dengan lumut, dan rumput-rumput liar yang sudah meninggi akibat tidak dirawat.
Tapi tunggu. Mengapa ada suara ribut-ribut di belakang bangunan ini? Untuk memastikan, Thalea pergi menuju sumber suara itu.
Dan betapa kagetnya Thalea tatkala melihat perkelahian besar antar Scorpion dan Griffin yang terjadi tidak jauh dari tempatnya berdiri.
Entah memang berniat menolong, atau hanya sekadar ingin terlihat seperti jagoan-jagoan di televisi, Thalea memberanikan dirinya untuk berlari ke tengah-tengah keributan itu lalu menatap sinis pada Vino yang sudah sedikit babak belur.
"Di sekolah ribut, di sini ribut! Otak lu semua isinya berantem doang apa gimana, hah?!!" bentak Thalea.
Edwin mendekat. "Gak usah sok pahlawan. Ini bukan film. Minggir."
"Oke, fine. Gue gak akan nyuruh kalian berhenti berantem. Tapi kalian lawan gue," bisik Thalea pada Edwin, dan anak-anak Griffin lainnya.
Tak hanya Edwin yang terkejut. Semua yang mendengar itu, termasuk Gelvan dan petinggi Scorpion yang lain pun terbelalak mendengarnya.
Ya, mungkin bagi sebagian orang ini adalah bentuk pembelaan dari Thalea, untuk Scorpion.
"Gak usah ikut campur! Kami gak butuh dibela!" teriak salah seorang anggota Scorpion.
Thalea menoleh, dan menunjuk cowok yang berteriak tadi. "Diem, anjing."
"Gimana?" Thalea kembali menatap Edwin.
Edwin tertawa remeh, "Gue gak mau lawan cewek."
"Gak mau, apa takut?"
Pertanyaan paling dibenci oleh semua orang yang tidak suka ditantang itu keluar dari mulut seorang Thalea Aqeela.
Senyuman Edwin menghilang, yang menandakan ia setuju dengan tawaran cewek itu.
"Satu lagi. Kalo gue menang, lo semua cabut. Dan jangan ganggu Scorpion lagi. Seenggaknya untuk hari ini," ujar Thalea.
Cewek itu mengikat rambutnya asal, lalu mulai mengambil ancang-ancang untuk menghajar.
Saat Lio hendak maju untuk melarang atau membantu Thalea, tiba-tiba langkahnya ditahan oleh Gelvan.
Nampaknya anggota Scorpion hanya bisa tercengang melihat Thalea berkelahi semudah itu.
Mulai dari Vino, Edwin, Deon, dan personel Griffin yang lain, semua ludes dihajarnya. Perut, wajah, sampai dada pun tidak luput dari amukan cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
G E L V A N
Teen Fiction[Sudah Terbit di Guepedia Publisher] Dm IG @jihadinraz_ untuk pembelian buku. Atau chat WhatsApp ke no. +62 882-0015-86838 - "Pertemuan kita memang sudah menjadi bencana sejak awal." Bertemu dengan gadis keras kepala seperti Thalea Aqeela adalah hal...