57

330 30 0
                                    

Jika murid kelas IPA-1 lainnya tengah mendengarkan guru yang sedang menerangkan materi di depan kelas, namun tidak demikian dengan seorang Axel Adiputra.

Sedari tadi, cowok itu tidak bisa diam. Entahlah. Bahkan ia sendiri pun tidak tahu kenapa. Badannya terasa panas. Padahal pendingin udara di kelasnya menyala.

Persetan dengan guru yang sedang mengajar saat ini. Ia bahkan tak bisa mendengar guru itu mengoceh tentang apa.

Ingin sekali ia buka baju sekarang juga saking gerahnya. Rasa panas ini membunuh dirinya.

"Maaf, Bu. Saya izin ke toilet."

Akhirnya Axel buka suara. Ia sudah tak tahan. Cowok itu pun pergi meninggalkan kelas dengan berlarian menuju toilet pria.

Sementara Gelvan, dan yang lainnya menatap kepergian Axel dengan bingung. Termasuk Maudy.

Di kamar mandi, Axel membanting pintu sekeras mungkin. Tak peduli dengan pintu yang mungkin rusak dibuatnya, Axel sudah tidak tahan lagi.

Tanpa menutup kembali pintunya, cowok itu melepaskan seragamnya dengan brutal lalu melemparnya asal.

Menatap cermin besar di depannya, Axel terkaget melihat seluruh badannya memerah dan berkeringat.

Walaupun terlihat menggoda iman karena tubuh Axel memang bagus, ditambah lagi keringat yang bercucuran itu semakin membuatnya makin terlihat estetik.

Tapi tidak bagi Axel. Cowok itu serasa berdiri di tengah-tengah api yang membara saat ini. Mengapa bisa begini? Padahal ia sedang berdiri di kamar mandi, dengan telanjang dada pula. Mengapa suhu udaranya terasa seperti di gunung berapi saja?!!

Merasa akan gila karena kepanasan, Axel menyiram tubuhnya dengan air yang terdapat pada wastafel di depannya. Namun nihil. Tak berpengaruh sama sekali.

Sibuk menyirami dirinya sendiri, Axel tak sadar bahwa ada yang mengintipnya dari luar sambil memegang ponsel.

Ckrek!

(^-^)

Thalea yang baru saja keluar gerbang sekolahnya karena memang bel pulang sudah menggema, langsung merogoh ponsel di sakunya dan mengetikkan sesuatu di sana.

Thalea Aqeela

Kak, gue udah balik, nih. Tadi nelepon Om tapi gak aktif. Lo jemput, ya heheh


Nina Amanda
Oke, gue otw sekarang. Tapi agak telat gak apa-apa? Soalnya gue lagi gak di rumah.

Thalea mengernyit bingung. Sedang di mana kakaknya sore-sore begini?

Thalea Aqeela

Emang lo lagi di mana?


Nina Amanda
Gue lagi sama temen. Tapi ini mau otw, kok.

Thalea jadi berpikir. Haruskah ia merusak waktu bersenang-senang Nina demi menjemput dirinya? Ingat, Nina itu kakaknya. Bukan babunya.

Thalea Aqeela

Ehh, gak usah kalo gitu. Gue bisa naik angkot, kok. Tadinya minta lo jemput biar irit aja, hehe


Nina Amanda
Ngaco, lo. Gue ke sana sekarang, lo tunggu aja.

Thalea Aqeela

G E L V A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang