EPILOG

398 27 2
                                    

Seorang cowok dengan berseragam putih abu-abu tak rapi, dan rambut yang pirang menyala itu nampak berlarian menuju gerbang sekolah.

Napasnya terengah-engah dibarengi dengan bulir-bulir keringat yang bercucuran di dahi dan pelipisnya.

Cowok itu mendengus kasar menyadari gerbang sekolahnya sudah ditutup menandakan jam pelajaran sudah dimulai

"Sial," umpatnya.

Namun tiba-tiba, mata cowok itu segera membulat ketika melihat cewek yang sedang berjalan mendekatinya di balik gerbang.

"Woy! Lo!" panggilnya pada sang cewek. Cewek itu pun menoleh.

"Iya! Elo! Buka gerbangnya!"

Bukannya menurut atau setidaknya merespons, cewek itu bergeming, dan malah melanjutkan aktivitas menulisnya pada catatan yang dibawanya.

"Woy! Lo budek apa gimana?! Bukain cepetan!"

Tanpa berkata sepatah kata pun, cewek itu melengos pergi begitu saja.

"Sialan tuh cewek! Bukannya bukain malah cabut!" monolog cowok itu.

Tentu amarahnya ini bukan sekadar amarah. Ia takkan main-main pada siapa pun yang berani membuatnya kesal.

Sepertinya cewek itu berhasil menarik perhatian seorang Ghalea Ardhian Lukmana.

-END-

(Beneran)


Buat yg baca dri awal, are u okay?

Tapi makasih udah baca. Yg dari awal, ato dri part 53. Sampe mo nangis terharu rasanya huhu (serius)

 Sampe mo nangis terharu rasanya huhu (serius)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


JENGJENG! Apaan, tuh?

Haha, yap. Itu work baru sayah hehe. Yg doyan cogan imut boleh bgt mampir!

*Mls bgt nanti ceritanya ga jelas kek bgni.

ENGGAK WOY SUMPAH! Entah mnurut org lain, tpi menurutku work baru ini (setidaknya) lebih menarik dri pada cerita ini. *Semoga

Dahlah. Semoga mampir&suka ke story baruku, ya! Bye-bye!

Bonus :

Bonus :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


G E L V A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang