"Jangan didenger."
Cowok itu lalu mengajaknya duduk ke tempat yang lebih sepi, dan tenang dibanding area sekitar.
"Duduk," singkat Gelvan.
Entah godaan dari mana yang membuat Thalea menurut begitu saja.
"Thank you buat yang tadi," kata Thalea berusaha untuk tetap dingin.
"Sorry juga tadi gue udah marah-marah," sambung cewek itu.
"Semua orang diciptain dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Jadi gak ada manusia pembawa sial," ucap Gelvan tiba-tiba, sambil menatap ke arah depan.
Namun cowok itu mulai menoleh, dan memandang Thalea yang berada di sampingnya itu.
"Lo berharga, Thal."
Tidak tahu berapa detik yang Gelvan habiskan untuk menatap hitam kecoklatan milik Thalea tersebut.
Yang pasti, cowok itu gelagapan sendiri setelah sadar bahwa sudah menatap Thalea terlalu lama, lalu pergi begitu saja.
Tidak. Tak ada pamit, salam, atau bahkan senyuman. Gelvan pergi dengan kesan dingin tetap menyertainya.
Kesal? Mungkin. Bingung? Sudah pasti. Apalagi ketika Thalea melihat notifikasi teks pesan di ponselnya.
Gelvan Ardhian
Nanti malem ke rumah gue.(^-^)
"Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena tlah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu."Sedari tadi, Maudy hanya bisa tersenyum-senyum saja mendengar suara Rabbit Boy yang tengah bernyanyi untuknya.
Walaupun hanya sebatas lewat ponsel.
"Gimana suara aku?"
Maudy terkekeh, "Biasa aja."
"Masa? Jadi aku harus nyanyi lagi, nih?"
"Eh! Jangan! Nanti aku gak bisa tidur."
Maudy tertawa setelahnya. Terdengar Rabbit Boy pun ikut terkekeh kecil. Memang, Maudy paling tidak bisa mendengar suara cowok bernyanyi dengan nada rendah dan tempo yang pelan. Ia akan langsung mleyot seketika.
"Loh? Gak kebalik? Kok cewek yang gombalin cowok?"
"Emang kenapa? Di dunia ini harus ada kesetaraan gender, tau."
"Jadi gimana suara aku? Kasih nilai, dong."
"Emang harus banget?"
"Iya, harus."
"Eum... Sembilan."
"Dari?"
"Dari... Dari seratus."
"Haha, dasar. Oh, iya. Selly sama Jojo udah makan?"
"Udah, dong. Ini mereka lagi makan. Lahap banget," ucap Maudy sembari melihat kedua kelinci dalam kandangnya.
"Tapi aku iri ke Selly sama Jojo."
"Kenapa?"
"Mereka itu setiap hari ketemu. Makan bareng, main bareng, tidur juga bareng."
"Oh... Jadi kamu mau tidur bareng sama aku?"
"Ih?! Apaan, deh? Enggak, lah! Maksudnya gak gitu... Dasar." Maudy tertawa.
"Terus maksud kamu apa, hm?"
"Kamu gak peka, ah. Gak asik."
"Iya-iya. Maksud kamu, kamu mau kita ketemu, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
G E L V A N
Teen Fiction[Sudah Terbit di Guepedia Publisher] Dm IG @jihadinraz_ untuk pembelian buku. Atau chat WhatsApp ke no. +62 882-0015-86838 - "Pertemuan kita memang sudah menjadi bencana sejak awal." Bertemu dengan gadis keras kepala seperti Thalea Aqeela adalah hal...