💞 55. -Qabeel, Si Anak Kuat- 💞

3.7K 620 396
                                    

DOUBLE UP LAGI!!
Sama-sama👍

Maaf tapi part ini ada sedikit kata kata kasarnya😖

Maaf tapi part ini ada sedikit kata kata kasarnya😖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

55. Qabeel, si anak kuat

Setelah kenyang makan miso, entah kenapa Qia jadi mengantuk. Ia pun meletakkan kepala ke atas meja dan mulai memejamkan mata. Tidur di kelas memang seseru itu. Di tidurnya Qia merasa seseorang mengecek suhu tubuhnya. Dapat dipastikan itu adalah Qabeel.

Qia juga mendengar suara Bu Nurul memasuki kelas. Samar-samar Qia mendengar percakapan Qabeel dengan Bu Nurul.

"Bangunkan Qia, Qabil!"

"Qia sakit, buk."

Qia memang tidak merasa sedang sakit, tapi entah kenapa ia merasa suhu tubuhnya meningkat dan kepalanya sangat pusing. Padahal tadi ia baik-baik saja. Baru saja Qia mau menikmati peran menjadi Abang sekaligus adik. Sakit sudah mengacaukan rencannya.

"Dia pasti pura-pura itu, udah bangunin aja!" Suara Bu Nurul kembali terdengar dengan lantang.

"Ibu gak liat kak Qia lagi sakit?!." Kali ini Qia mendengar ucapan dari Qadaffi. "Ibu tidak belpelikemanusiaan deh."

"Ibu sedang tidak bicara dengan kamu Qadaffi. Qabil, kamu jangan mau dibodoh-bodohi sama adik kamu. Qia pasti itu lagi bohong biar gak belajar, udah bangunin aja!"

"Qia!" suara Qabeel terdengar dengan guncangan pada tubuhnya. "Ayo ke UKS!"

"Kok malah kamu bawa ke UKS, tambah seneng lah dia." Bu Nurul tidak berhenti mengoceh di depan sana.

"Qia, ayo ke UKS!" Tampaknya Qabeel tidak mendengarkan ucapan Bu Nurul dan segera membawa Qia untuk keluar dari kelas menuju UKS. Bahkan tanpa permisi. Hal itu membuat Bu Nurul berdecak sebal.

Di tengah perjalanan, mereka berpapasan dengan Pak Bambang, kepala sekolah di TK tersebut.

"Loh ini mau kemana?"

"UKS, Pak," jawab Qabeel, singkat.

"Biar bapak yang antar Qia ke UKS," ujar Pak Bambang.

"Tapi, Pak----"

"Kamu kembali saja ke kelas Qabil! Qia biar bapak nanti yang antar."

Qabeel pun mengangguk dan segera berbalik badan.

"Udah Qia, kamu jangan pura-pura sakit. Sekarang ayo ke ruang latihan. Kamu harus latihan untuk event lomba lari bulan depan."

Qia memang tau, jika dulu Qabeel suka sekali ikut banyak pertandingan. Dan ia juga tau, jika bulan depan akan ada event lomba lari di sekolah tetangga. Tentu saja Pak Bambang bersemangat untuk menyiksa murid-muridnya agar dapat memenangkan banyak piala di pertandingan tersebut.

"Tapi saya lagi sakit, Pak," ujar Qia mencoba protes.

"Udah jangan banyak alasan. Saya tau kamu lagi pura-pura biar gak belajar. Ayo latihan aja!"

TRIPLE-QTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang