💞 63. -SOLIPSISM- 💞

4.3K 656 412
                                    

63

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

63. SOLIPSISM

H-28

Qadaffi, Qabeel, dan Qia berjalan beriringan melintasi koridor kelas. Percayalah, ini adalah moment langka. Walaupun ketiganya saudara kembar, sangat jarang berjalan bersama seperti ini. Biasanya Qadaffi saat datang ke sekolah akan langsung ke perpustakaan, sedangkan Qabeel akan menjahili anak-anak perempuan, dan Qia akan mencari masalah dahulu sebelum masuk ke dalam kelas.

Ini adalah hari ke-3 puasa Ramadhan, Qadaffi mendapat amanah untuk menjaga puasa adik-adiknya agar tidak sampai gagal hanya karena suatu hal yang tidak masuk diakal. Adan dan Cinta memang tidak terlalu memaksa ketiga anaknya untuk puasa full, mereka hanya ingin ketiga anaknya terbiasa.

"Qia lapel," rengek Qia di sela perjalanan.

"Perasaan kamu laper mulu deh, Qi," protes Qabeel langsung.

Qia pun segera menoleh pada sang Abang. "Itu, 'kan pelasaan Abang. Tapi pelut Qia benelan lapel."

"Qia, ini masih jam setengah delapan, kamu juga tadi sahur banyak. Masak iya cepet banget lapernya?"

"Ya, 'kan lapel gak pelnah Qia suluh untuk dateng, dia datang sendili. Jadi mana Qia tau, Bang."

Ini masih pagi, dan kedua adiknya sedang bertengakar tanpa memperhatikan sikon. Terlebih banyak sekali murid yang berlalu lalang dan memperhatikan ketiganya. Inilah yang terjadi jika tiga saudara itu dipersatukan. Pasti pertengkaran tak terelakkan.

"Selamat, pagi," ujar Sifra yang datang dan menyapa ketiganya.

"Sifla kenapa tadi malam gak talawih! Qia kan nungguin Sifla!" Sifra baru saja tiba dan sudah mendapat omelan dari Qia. Ada apa dengan anak itu?

"Kamu kenapa?" tanya Sifra heran. Karena tidak biasanya Qia mengomel seperti itu.

"Qia lapel!"

"Owh pantes, resek!"

"Qia enggak lesek!"

"Kamu kalau laper emang resek!"

"Sifla tau dali mana Qia lapel?"

"Kan kamu sendiri tadi yang bilang."

Qia langsung melotot. "Mana ada Qia bilang! Sifla nyuli suala hati Qia ya, makanya Sifla tau kalau Qia lapel."

Tolong untuk siapapun berikan stok kesabaran yang sangat banyak kepada Qadaffi. Awalnya Qadaffi mengira Sifra bisa menghentikan pertengkaran kedua adiknya. Eh sekarang malah Sifra ikut-ikutan bertengkar.

"Eh eh eh!! Puasa gak boleh marah-marah!!" Tiba-tiba Prince datang dan disusul Kevan di belakangnya.

"Pangelan!!" Qia langsung berjalan dan merengek pada Prince yang ia panggil Pangeran itu.

"Kenapa, cantik?" tanya Kevan sambil memperbaiki poni Qia yang berantakan.

Hari ini rambut panjang Qia dikuncir menjadi dua. Karena biasanya Qia pasti selalu kuncir satu. Anak itu paling malas jika rambut hitamnya tergerai. Karena itu bisa membuatnya kepanasan dan gerah, terlebih akan menyulitkannya saat bermain bola.

TRIPLE-QTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang