💞 46. -Kebohongan yang Sempurna- 💞

5K 753 363
                                    

Katanya....sesempurna apapun kebohongan, pasti akan terbongkar. Tapi pasti kita punya minimal 1 kebohongan yang sampe sekarang belum terbongkar. Benar atau betul?

 Benar atau betul?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

46. Kebohongan yang Sempurna

Sambil selonjoran di atas genteng, Qia memandang petala langit yang membentang dengan luasnya.

Mungkin jika orang lain melihatnya, mereka akan terheran-heran melihat bocil duduk di atas genteng beratap langit biru. Namun, hal itu sudah menjadi pandangan biasa bagi penghuni Komplek Silir Garden. Mereka sudah biasa melihat tingkah Qia yang mempunyai kebiasaan aneh tersebut.

Genteng rumah yang Qia naiki itu, milik tetangga sebelah rumahnya. Qia itu kalau naik genteng, pasti memilih rumah yang tidak ada penghuninya. Jadi Qia selalu memilih rumah kosong, atau saat penghuni rumah itu sedang tidak berada di dalam rumah.

Namun, satu rumah yang tidak pernah Qia naiki gentengnya, yaitu rumahnya sendiri. Coba tebak apa alasannya?

"Ampun dah bocil!" teriak seseorang membuyarkan lamunan Qia.

Qia segera melongok ke bawah, dari luar pagar nampak Zaky bersama seorang cewek yang tidak Qia kenal.

"Berat banget ya masalah hidup kamu sampe berjemur di atas genteng gitu?"

Qia tidak menjawab, dan malah memberi tatapan tajam pada Zaky.

Zaky termangu. Ia tidak pernah melihat eskpresi Qia yang seperti itu. Biasanya Qia selalu memasang wajah konyol, polos, dan menjengkelkan.

"Abang mayat!" Qia berdiri dan membuat dua orang yang melihatnya itu panik seketika.

"Woi, Cil! Jatuh entar lo!"

"Aduuh dek," ucap perempuan disebelah Zaky.

"Siapa cewek yang disamping Abang itu?!!" ujar Qia dengan nada marah.

Zaky menaikkan alisnya. "Kenapa kamu? Kesurupan?"

"Qia cembulu Abang bawa pelempuan lain di depan Qia."

"HEE!!" Dua orang itu saling berpandangan. Sepertinya Qia benar-benar sedang kesurupan.

"Qi! Qi! Turun kamu! Bahaya di atas genteng itu. Ayo duduk di atas genteng Abang aja."

"Kak! Kayaknya dia mau loncat deh!" Perempuan di sebelah Zaky itu panik saat melihat Qia seperti akan melompat.

"Udah biasa," jawab Zaky santai.

"Udah biasa?"

Perempuan itu langsung memasang wajah syok. Udah biasa? Bagaimana Zaky menjawab sesantai itu?

"Dek turun kamu!" suruh perempuan tersebut.

"Iya, ini Qia mau tulun, kak. Sabal! Qia lagi ngatul stlategis."

"Stategi woi! Ngapa jadi strategis?"

"Qia selalu benal!"

"Terserah."

TRIPLE-QTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang