💞 60. -Bahagia yang Nyata- 💞

4.6K 634 259
                                    

TRIPLE-UP DONG BESTIEE🔥🔥
GAK MAU BILANG APA GITU SAMA AKU
Iya, Sama-Sama👍

TRIPLE-UP DONG BESTIEE🔥🔥GAK MAU BILANG APA GITU SAMA AKUIya, Sama-Sama👍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

60. Bahagia yang Nyata

Jika mengulang kembali tentang mimpi triplets sangat tidak mungkin mereka bisa bertukar peran seperti itu. Terlebih mereka sangat mengingat setiap hal yang terjadi di mimpi tersebut.

Mimpi seperti itu dikenal sebagai Vivid Dreams. Mengutip dari laman verywellhealth.com, Vivid Dream adalah mimpi yang intens melekat di otak dan terasa mirip dengan ingatan kehidupan nyata. Hal itulah yang menyebabkan Qadaffi, Qabeel, maupun Qia sangat mengingat jelas setiap detail mimpi yang mereka alami. Jika berganti peran itu, memang tidak masuk diakal. Namun, itu memang dialami ketiganya di alam mimpi mereka masing-masing. Entah karena mereka kembar, atau ada faktor lainnya.

Terlepas dari semua mimpi itu, mereka mendapat banyak sekali pembelajaran berharga. Arti persaudaraan, sifat saling terbuka, dan menghargai sesama. Mereka juga tau, jika tidak boleh egois. Tidak perlu merasa menjadi orang tersedih di dunia, karena semua orang juga punya luka. Bahkan mungkin lebih parah. Syukuri apa yang ada, dan nikmati apa yang tersedia.

Qia dengan riang menuruni anak tangga sambil menyanyikan lagi salah satu kartun Upin & Ipin. Sekedar info, Qia belum hafal lagu kartun Spongebob. "La la la la la, la la la la la, lompat si katak lompat, telbang. Telbang lah tinggi-tinggi. Tinggi!"

Seperti biasa, jika Qia menyanyi, pasti merubah liriknya sesuka hati seperti itu. Katak terbang?! Ya hanya kataknya Qia.

Qabeel muncul dari arah dapur, sedangkan Qadaffi muncul dari ruang tamu. Keduanya bertemu dan saling berhadapan. Sementara Qia berada di tengah dan berdiri pada undukan anak tangga terakhir. Ketiganya kompak bertatapan sejenak.

Qabeel mengulurkan tangannya, sambil tersenyum manis. "Maafin Abil, Bang."

Seulas senyum tipis pun terbit di bibir Qadaffi, dengan cepat ia membalas ulutan tangan sang adik. "Maafin Abang juga."

"Gak ada yang mau minta maaf ke Qia?"

Kedua anak laki-laki itu kompak menoleh pada adik bungsu mereka. Keduanya pun merangkul sang adik, dan memberikan kecupan di pipi Qia. Qia pun tak mau kalah, ia memberikan kecupan di pipi kedua Abangnya.

Dari lantai dua, Cinta dan Adan memandangi ketiga anak mereka dengan berpegangan pada teralis. Tidak yang lebih membahagiakan selain melihat moment seperti itu.

Adan dan Cinta berjalan mendekat. "Hay," sapa Adan mengalihkan atensi ketiga anak itu.

"Papi!!" pekik Qia kegirangan.

Qadaffi dan Qabeel membantu sang Mami menuruni tangga. Mengingat saat ini Cinta tengah mengandung adik mereka. Adan yang melihatnya lagi-lagi tersenyum. Ia menggendong sang putri dan membawanya untuk duduk di sofa. Kini, kelima orang itu duduk di atas sofa panjang dengan anak-anak duduk di tengah. Tidak! Lebih tepatnya hanya Qadaffi dan Qabeel. Sementara Qia berada di pangkuan sang Papi.

TRIPLE-QTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang