💞 1. EXTRAPART: PERTEMUAN PERTAMA 💞

5.2K 501 308
                                    

HALLO BESTIEEEE👋👋

GIMANA KABAR KALIAN? BAIK?

UDAH LAMA GAK NYAPA KALIAN, KANGEN PARAH😭😭😗❤

MAAF KARENA BARU BISA MUNCUL SETELAH LAMA MENGHILANG😶

THANK YOU BUAT KAMU YANG MASIH SETIA MENUNGGU CERITA INI😍 LOVE YOU SO MUCH❤

SAYANG KALIAN BANAK BANAK POKOKNAAA❤❤

SEBELUM ITU, BUAT KAMU YANG BELUM FOLLOW AKUN WATTPADKU, JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA GUYS
👇👇
MegyAmelya

TANPA BERLAMA-LAMQ LAGI, LET'SSS GOOO!!🐣🐥

TIN TINNN, NGENGG!🚚

💞 -SELAMAT MEMBACA- 💞

💞 -SELAMAT MEMBACA- 💞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1. EXTRAPART: PERTEMUAN PERTAMA

Qadaffi membuka pintu utama rumahnya. Namun, langkahnya terhenti di depan pintu saat melihat butiran air turun dari langit. Qadaffi mengejapkan matanya, perasaan tadi tidak ada hujan, lalu kenapa saat ia sampai di depan pintu tiba-tiba turun hujan?

"Hayooo! Abang mau main hujan yaa?!!" Qia datang dan langsung melompat ke ke gendongan belakang Qadaffi.

Untung saja Qadaffi mempunyai refleks yang bagus, sehingga sang adik yang lebih pendek darinya itu tidak terjatuh.

Qabeel sendiri langsung berdiri di sebelah Qadaffi, dan ikut mengamati hujan.

"Kenapa ya hujan tulunnya ail? kenapa gak meteol aja?"

Qabeel pun menoleh kepada sang adik yang sedang digendong Qadaffi. "Seram lah kalah meteor yang turun."

"Kok selam? Selu dong halusnya. Emang meteol itu apa, Bang?" tanya Qia sambil memperbaiki posisi tubuhnya yang tadi hampir melorot.

"Anak kecil gak boleh tau!" jawab Qabeel.

Qia langsung mendelik. Ia tidak terima dikatai kecil. "Qia bental lagi masuk TK tau! Belalti Qia bukan anak kecil lagi!"

"Masak?" Seperti biasa, Qabeel akan bertingkah sangat menyebalkan di mata Qia.

"Iya! Kalau Abang gak pelcaya tanya aja sama Mami."

Qabeel menggeleng. "Aku percaya sama Mami. Tapi kalau sama kamu aku gak percaya."

"Loh gak boleh gitu dong!" protes Qia. "Qia kan anak Mami, halusnya Abang juga pelcaya sama Qia."

"Emang kamu anak Mami?"

"Emang Abang bukan anak Mami?"

Keduanya kemudian terdiam karena tidak tau harus berkata apa lagi. Qabeel menggaruk kepalanya. Bukannya sudah dibilang jika berdebat dengan Qia itu akan kalah, tapi Qabeel malah tetap melanjutkan.

TRIPLE-QTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang