💞 74. -FLUMMOX- 💞

3.3K 537 169
                                    

KALAU DISURUH MILIH, KALIAN MAU TRIPLE-Q SEASON 2, ATAU SEKUEL TRIPLE-Q?

Kalau aku sih mau istirahat karena cerita ini udah mau tamat😴😴

Kalau aku sih mau istirahat karena cerita ini udah mau tamat😴😴

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

74. FLUMMOX

H-2

Hujan mengguyur dengan deras menimpa tanah dan beberapa infrstruktur yang dilewatinya. Orang-orang yang semula berada di luar, memilih untuk kembali masuk ke gedung perusahaan tersebut. Begitu pula Alex yang menutupi kepalanya dengan jas dan bergegas berlari memasuki gedung raksasa yang terpampang nama 'Fassiosia' di depan gedung itu.

Fassiosia Company adalah perusahan besar yang didirkan oleh pengusaha sukses bernama Zabdan Faunioo Anindito. Gedung yang menjulang tinggi itu menjadi bukti betapa suksesnya pemilik perusahaan tersebut. Perusahaan yang bergerak di bidang infrastuktur itu menyajikan nuansa futuristik di dalamnya.

Gedung ini memiliki smart system dengan konsep intelligent workspace, di mana salah satu penerapannya terdapat pada sistem elevator yang mengutamakan efisiensi. Bangunan 40 lantai itu sendiri mengacu pada green building design yang ramah lingkungan.

Alex mengangguk dan tersenyum sebagai bentuk balasan dari sapaan beberapa karyawan yang menyapanya. Alex sudah sering berkunjung kesini, lagipula semua orang juga tau jika ia adalah adik dari pemilik perusahaan ini.

Alex memasuki lift untuk menuju lantai 39, dimana lantai tersebut adalah ruangan milik sang CEO. Perusahaan miliknya memang tidak kalah besar dengan sang Abang, tapi tetap saja Alex masih berdecak kagum pada infrastruktur bangunan tersebut.

Pria yang sudah melepas jas-nya itu kemudian berjalan mendekati pintu masuk. Ia tau sang Abang sedang berada di rungan ini. Sebelum itu Alex juga menyapa sekretaris Adan.

"Masuk!"

Alex langsung membuka pintu saat mendengar seruan dari dalam setelah ia mengetuk pintu.

Adan yang yang semula sibuk dengan semua berkasnya langsung mendongak saat melihat kedatangan sang adik. Padahal sedang hujan diluar, ngapain adiknya kesini. Gabut sekali.

"Ngapain kesini?" tanya Adan to the point.

"Buset, Bang. Gue baru datang udah kena semprot aja." Alex mengantungkan jasnya di sandaran sofa dan kemudian duduk di kursi yang berhadapan dengan meja milik Adan.

"Gue kesini, gabut aja sih." Alex berdecak melihat jejeran dokumen di meja sang Abang.

Seolah Alex adalah makhluk tak kasat mata, Adan malah melanjutkan pekerjaannya. Ia tidak perduli alasan Alex datang ke perusahaannya. Asal tidak merusuh saja, itu sudah lebih dari cukup.

"Bang gue mau nanya!"

"Apa?" tanya Adan sambil tetap membaca dokumen di tangannya.

"Soal si KKK."

TRIPLE-QTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang